SPION di Amerika Serikat tidak semua harus punya pistol. Jenis spion yang satu ini adalah untuk membuktikan kecurangan pegawai suatu perusahaan yang bolos dengan dalih sakit. Di tengah resesi ekonomi dewasa ini sejumlah perusahaan besar di negara itu hanya memberi cuti sakit 10 sampai 12 hari dalam setahun. Bila ternyata sehat walafiat, jangan harap karyawan bakal mendapatkannya. Menurut pengamatan sebuah konsultan kesehatan, para pekerja menjadi stres lantaran kelewat lelah bekerja, atau mungkin juga cemas dipecat. Semuanya lalu bermuara pada kelakuan aneh: malas bekerja, dan membuat helah untuk bolos. Alasan paling cantik untuk mangkir adalah berlagak sakit. Alasan ini, menurut penyidikan, sering ditambahkan pada peluang cuti tahunan. Dan yang membikin para bos sewot, di masa jedah buatan itu si pegawai justru menggunakan waktu untuk melamar ke kantor lain. Pihak perusahaan yang mesti berkutat dengan resesi ekonomi dunia agaknya merasa dipanggang atas bawah bagaikan kue bika -- istilah sononya, mungkin, bagai disandwich -- ketika dihadang pula oleh kelakuan pegawainya. Maka disewalah si spion tadi untuk menyingkapkan kelakuan galir itu. Lain lagi dengan perusahaan penerbangan Trans World Airlines (TWA). Bosnya menyebarkan angket secara rahasia pada ratusan manajernya Juli silam. Pertanyaannya berkisar pada topik penyalahgunaan cuti sakit. Selain itu terselip pula pertanyaan, apakah si pegawai merokok atau getol alkohol, serta sejumlah informasi pribadi lainnya dan keluarga. Seperti dilaporkan harian The International Herald Tribune, 2 Desember lampau, selebaran itu kemudian sampai di kantor berita, dengan pengirimnya tanpa nama. Pihak serikat buruh setempat menyatakan tidak tahu-menahu formulir itu bisa menyelonong ke luar. Sedangkan juru bicara TWA, Jerry Cosley, mengatakan pihak perusahaan bisa saja mendrop angket itu, tapi urusan melacak permohonan sakit yang selingkuh tetap dilanjutkan. "Kami harus agresif memotong kecurangan itu," ujarnya. Menurut Biro Statistik Buruh AS, pada tahun 1991 laporan karyawan sakit meningkat 11,1% dibandingkan dengan tahun 1990. Dalam pada itu, Paul Botkin dari sebuah usaha konsultan kesehatan mengungkapkan ada kliennya yang mempekerjakan 100 ribu buruh bahkan mengalami peningkatan cuti sakit lebih dari 12%. Namun adanya upaya dari pihak perusahaan untuk menyidik perangai karyawannya itu dianggap sebagai mencampuri wilayah pribadi. Karena itu seorang pengacara di Washington, Carrie Shattuck, buru-buru mengingatkan, "Urusan ini bisa melanggar hukum federal." Ed Zoelverdi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini