Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kriminal

Makam Korban Wowon Serial Killer Dibongkar, Kain Kafan Masih Utuh Meski Sudah 7 Tahun

Halimah merupakan salah satu korban pembunuhan berantai dengan tersangka Wowon Erawan alias Aki yang juga dikenal sebagai Wowon Serial Killer.

25 Januari 2023 | 17.22 WIB

Polisi memeriksa TKP pembunuhan berantai di  rumah Solihin di Kabupaten Cianjur, Jumat, 20 Januari 2023. TEMPO/Deden Abdul Aziz
Perbesar
Polisi memeriksa TKP pembunuhan berantai di rumah Solihin di Kabupaten Cianjur, Jumat, 20 Januari 2023. TEMPO/Deden Abdul Aziz

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Pusat Laboratorium Forensik atau Puslabfor Mabes Polri mengekshumasi jenazah Halimah di tempat pemakaman umum di Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu, 25 Januari 2023. Halimah merupakan salah satu korban pembunuhan berantai dengan tersangka Wowon Erawan alias Aki yang juga dikenal sebagai Wowon Serial Killer.
 
Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan proses ekshumasi itu masih dalam rangkaian penyidikan kasus Wowon. Selanjutnya, kata dia, jenazah bakal diautopsi untuk mengetahui penyebab kematian Halimah. "Jenazah ditemukan di TPU ini, terus sementara jenazah akan dibawa ke Jakarta Rumah Sakit Polri,” kata Indrawienny di lokasi ekshumasi.
 
Menurutnya, jenazah Halimah diangkat dengan kondisi kain kafan masih utuh sehingga pihaknya belum membuka langsung isi jenazah di balik kain kafan itu. “Belum ada temuan di sini, nanti diperiksa. Kain kafan utuh, kami belum membuka. Kami akan buka di Jakarta," kata dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Ia mengatakan pihaknya bakal memeriksa dua jenazah, yakni jenazah Halimah, dan satu jenazah korban lain atas nama Siti yang dibawa dari Kabupaten Garut, Jawa Barat. "Kami berharap tidak ada (korban lagi) tetapi akan melakukan penyelidikan mendalam. Kami akan usut tuntas sesuai dengan komitmen Bapak Kapolda Metro Jaya," kata dia.
 
Adapun proses ekshumasi digelar sejak sekitar pukul 11.00 WIB. Kemudian jenazah diangkut menggunakan kantung mayat ke mobil kepolisian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sebelumnya, Polda Metro Jaya menangkap Wowon bersama dua tersangka lainnya Solihin alias Duloh dan Dede Solehudin. Ketiganya diduga melakukan pembunuhan berantai hingga menyebabkan sembilan korban meninggal dunia. Kasus itu bermula dari penemuan sekeluarga tewas dengan cara yang tak wajar di sebuah rumah di Bekasi, Jawa Barat.

Halimah ibu kandung Ai Maimunah, korban Wowon Serial Killer

Halimah, ibu kandung korban Ai Maimunah ternyata juga tewas dibunuh komplotan Wowon Serial Killer di Cianjur dan Bekasi, Jawa Barat. Diduga Halimah merupakan korban pertama, sebab istri dari tersangka Wowon ini meninggal tahun 2016 lalu. Kematian Halimah pun membuat bingung keluarga, sebab korban mengalami penyakit yang dianggap aneh. 

Misbah, 40 tahun, adik Halimah yang tinggal di Kampung Saar Mutiara, Desa Karang Tanjung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, mengatakan kakaknya meninggal pada 23 September 2016 di rumah salah satu anaknya di kawasan Lampegan, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur.

Menurut dia Halimah yang dimakamkan di Cililin itu sempat mengalami sakit parah sekitar sebulan sebelum meninggal. Awalnya Halimah mengeluhkan sakit dan dibawa oleh anaknya di Lampegan. "Setelah sembuh, kakak saya kembali lagi ke Cianjur ke rumahnya bersama Wowon. Tapi saat pulang, lagi-lagi Halimah sakit," ujar Misbah saat dihubungi melalui telepon, Sabtu 21 Januari 2023.

Setelah itu, informasinya Halimah dibawa ke Ciranjang oleh seseorang untuk berobat. Bahkan berdasarkan informasi yang didapatnya, Halimah diantar seseorang menggunakan sepeda motor ke rumah keluarga di Ciranjang. "Katanya diantar ke rumah di Ciranjang bukan oleh Wowon tapi orang lain. Tapi tidak tahu siapa orang itu. Setelah itu kemudian diantarkan kembali ke rumah anaknya di Lampegan," kata dia.

Misbah mengaku datang ke rumah salah satu anak dari Halimah tiga hari sebelum meninggal dunia. Menurut dia kondisi Halimah cukup mengenaskan. Korban terbaring lemas dengan perut membengkak. "Katanya juga ada benjolan di dalam rahimnya. Kencing pun berdarah," kata dia.

Sebelum meninggal, Halimah sempat berkata bahwa Wowon sudah tega membuat dia tersiksa dengan penyakitnya. "Kakak saya bilang Si Wowon mani tega (sangat tega), diganggayong kieu (digantung seperti ini). Saya tanya kenapa bilang begitu, jawabnya kemungkinan Wowon yang membuat dia sakit, ditambah lagi Wowon tak pernah sekalipun datang menjenguk, hingga kakak saya meninggal dan dimakamkan juga tidak ada," kata dia.

Syarif, 33 tahun, anak bungsu Halimah, mengungkapkan ibunya dibawa ke Lampegan sepekan sebelum meninggal. Menurutnya sebelum dibawa ke Lampegan, sang ibu kabarnya dibawa ke Ciranjang. Namun dia tidak mengetahui secara persis apa yang dilakukan ibunya dan ke mana ibunya pergi saat di Ciranjang. "Tahu-tahu sudah di rumah, katanya sebelum ke rumah sempat ke Ciranjang dulu. Apakah bertemu atau berobat alternatif ke Solihin, saya juga tidak tahu persis," kata dia.

Dia mengatakan keluarga mengira ibunya meninggal dunia dengan wajar karena mengalami sakit selama sepekan sebelum meninggal. "Makanya dimakamkan juga secara wajar tidak lapor polisi atau melakukan upaya lainnya. Karena meninggalnya juga di rumah saya, disaksikan oleh keluarga juga," ucap dia.

Syarif mengaku kaget mendapatkan kabar ibunya ternyata menjadi salah satu korban pembunuhan dari Wowon, Solihin, dan Dede. "Jujur saya kaget, kepada polisi pun saya menjelaskan bahwa ibu saya sempat sakit. Apakah ada penyebab lain meninggalnya saya tidak tahu," kata dia. "Tapi memang sakitnya sedikit aneh. Bahkan kata ulama di sini disebut jika ibu saya kena guna-guna," imbuhnya.

Dia mengatakan, ibunya merupakan salah satu korban dari Wowon dan Duloh. Ia menduga ibunya merupakan korban pertama Wowon serial killer. "Kemungkinan yang pertama ibu saya, kemudian yang lainnya. Tapi kepastiannya nanti oleh pihak kepolisian, kabarnya akan dibongkar juga makamnya, yang memantau pembongkaran nanti oleh paman saya, Mang Misbah," tandasnya.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus