Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

10 Jurusan Favorit yang Masih Ketat di SNBP 2024, Bagaimana SNBT?

Siswa yang belum lolos SNBP 2024 jangan sedih, karena bisa mendaftar UTBK SNBT 2024 (Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes)

27 Maret 2024 | 17.24 WIB

Image of Tempo
Perbesar
SNBP, Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi. wikipedia.org

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Panitia SNPMB telah mengumumkan informasi terkait hasil seleksi SNBP 2024 (Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru). Namun, peserta SNBP 2024 baru diperbolehkan untuk memeriksa hasilnya pada pukul 15.00 WIB. Pada seleksi SNBP 2024, sebanyak 126.421 calon mahasiswa berhasil lolos di perguruan tinggi negeri (PTN) pilihan mereka. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dari jumlah tersebut, sebanyak 39.056 peserta merupakan pendaftar KIP Kuliah (Kartu Indonesia Pintar Kuliah). Ketua umum SNPMB, Prof. Ganefri, menyampaikan bahwa ada 10 jurusan yang paling ketat dalam pendaftaran SNBP 2024. Menurut Prof. Ganefri, prodi-prodi tersebut memberikan kuota sesuai dengan kebijakan masing-masing perguruan tinggi negeri.

Berikut adalah 10 jurusan paling ketat di SNBP 2024 yang diungkapkan oleh Ketua Umum SNPMB, Prof. Ganefri, dalam konferensi pers pengumuman SNBP 2024:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Program Studi PGSD di Universitas Sriwijaya (Unsri) menarik perhatian sebanyak 1.664 peserta, dan dari jumlah tersebut, hanya 22 orang yang berhasil lolos, menunjukkan tingkat keketatan seleksi sebesar 1,32 persen.

2. Program Studi Kedokteran di Universitas Negeri Semarang (Unnes) diikuti oleh 703 peserta, dengan hanya 10 orang yang berhasil lolos, menampilkan tingkat keketatan seleksi sebesar 1,42 persen.

3. Jurusan Manajemen di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) memiliki jumlah peserta sebanyak 2.227, dengan hanya 25 orang yang berhasil lolos, menunjukkan tingkat keketatan seleksi sebesar 1,12 persen.

4. Jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) diikuti oleh 1.713 peserta, di mana hanya 20 orang yang diterima, mencerminkan tingkat keketatan seleksi sebesar 1,17 persen.

5. Program Studi Manajemen di Universitas Padjadjaran (Unpad) memiliki 1.810 peserta yang mendaftar, dengan 26 orang yang berhasil lolos, sehingga tingkat keketatan seleksi mencapai 1,44 persen.

6. Program Studi Farmasi di Universitas Sebelas Maret (UNS) diikuti oleh 1.090 peserta, di mana 16 di antaranya berhasil lolos, sehingga tingkat keketatan seleksi mencapai 1,47 persen.

7. Pada peringkat sembilan, terdapat Program Studi Farmasi di Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta, dengan jumlah peserta sebanyak 805 orang dan jumlah yang lulus sebanyak 12 orang. Tingkat keketatan untuk program studi ini mencapai 1,49 persen. 

8. Program Studi Kedokteran di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) diikuti oleh 689 peserta, dan hanya 10 yang berhasil lulus, menghasilkan tingkat keketatan seleksi sebesar 1,45 persen.

9. Program Studi Ilmu Komunikasi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) memiliki jumlah peserta sebanyak 1.719 orang, dengan 25 orang yang dinyatakan lulus, sehingga tingkat keketatan seleksi adalah 1,45 persen.

10. Sementara itu, pada peringkat sepuluh, terdapat Program Studi Keperawatan di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), dengan jumlah peserta mencapai 1.089 orang dan jumlah yang lulus sebanyak 17 orang. Tingkat keketatan untuk program studi ini mencapai 1,56 persen.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus