Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Ajang sociopreneurship Innovillage 2023 menggelontorkan dana Rp 5,5 miliar bagi 163 tim mahasiswa yang terpilih. Nantinya mereka akan melakukan proyek sosial di daerah masing-masing sesuai program yang diusulkan lewat proposal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kompetisi tahunan yang ketiga kalinya ini yang diresmikan Oktober lalu ini diminati oleh 2.385 pendaftar mahasiswa dengan 446 dosen pendamping. Mereka berasal dari 101 perguruan tinggi di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Total proyek sosial yang diusulkan sebanyak 795 proposal dari 30 provinsi. Pengumuman tim yang lolos disampaikan secara daring dan luring di Theater of Wind Digital Telkom Corporate University pada Rabu, 20 Desember 2023.
Menurut Wakil Rektor Bidang Admisi, Kemahasiswaan dan Alumni Telkom University Dida Diah Damajanti, lewat Innovillage mahasiswa dapat memberikan ide kreatifnya dalam kompetisi ini. "Saya sangat berharap, seluruh peserta dapat menuangkan ide kreatifnya dalam kompetisi ini untuk mewujudkan desa digital yang mampu mendorong perekonomian bangsa," kata dia lewat keterangan tertulis, Kamis, 21 Desember 2023.
Innovillage merupakan kolaborasi PT Telkom Indonesia bersama perguruan tinggi dengan tuan rumah Telkom University.
Hery Susanto, Senior General Manager Community Development Center Telkom Indonesia meminta para peserta untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan semaksimal mungkin agar tercapai kebermanfaatan yang diharapkan oleh masyarakat luas. “Teman-teman setelah ini akan mendapatkan pembekalan berupa boothcamp,” ujarnya.
Tema yang diangkat pada Innovillage 2023, yaitu Empowering Young Sociopreneur for National Development dengan tagline #DigitalUntukSemua. Program ini mewadahi seluruh mahasiswa untuk melakukan kegiatan sosial di tengah-tengah masyarakat yang dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang tengah dihadapi. Social project yang didanai melalui Innovillage 2023 diharapkan dapat memberi kebermanfaatan tidak hanya pada saat pelaksanaan program, namun menjadi program yang berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Dari 163 proposal yang lolos, tim mahasiswa mengusung gagasan inovasi yang terkait dengan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDG’s, misalnya soal pencegahan stunting, tanpa sampah atau zero waste, disabilitas, kerawanan pangan, teknologi tepat guna, dan peningkatan usaha mikro kecil menengah.
Beberapa usulan yang lolos seperti tim mahasiswa Universitas Pertahanan dengan judul Desain Optimalisasi Penggunaan Sepeda Motor untuk Sarana Transportasi Darat dan Air pada Masyarakat Kampung Putali di Kawasan Danau Sentani Jayapura. Sedangkan tim mahasiswa Institut Teknologi Telkom Purwokerto mengajukan Adosistering, singkatan dari Adopsi Sistem Irigasi Tetes Berbasis IoT dan Embung Tadah Hujan Sebagai Solusi Pengairan Lahan Kering.
Sementara tim mahasiswa Universitas Garut menggagas SiBuJang, yaitu Sistem Monitoring dan Kontrol Suhu untuk Budidaya Jangkrik Berbasis IoT Guna Meningkatkan Produktivitas di Desa Sukakarya.