Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Palu - Satuan tugas penanganan bencana hari ini memakamkan korban bencana gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah. Penguburan ini merupakan pemakaman tahap pertama korban gempa dan tsunami yang ditemukan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ada 18 orang yang dimakamkan," ujar Kepala Penerangan Daerah Militer XIII/Merdeka Kolonel Infanteri Muhammad Thohir di Palu, Sulawesi Tengah, Senin, 1 Oktober 2018.
Menurut Thohir, pemakaman memang difokuskan di satu tempat, yaitu di Taman Pemakaman Uumum Poboya. Rencananya, kata dia, akan ada seribu jenazah korban gempa dan tsunami yang dimakamkan di sini.
Thohir mengatakan pemakaman dilakukan untuk jenazah yang sudah diidentifikasi dan dicatat oleh kepolisian. Selain itu, pemakaman dikhususkan untuk jenazah yang tidak diketahui serta tak diambil oleh keluarganya. "Kami kumpulkan dan makamkan secara massal," tuturnya.
Sebelumnya, gempa berkekuatan 7,7 skala Richter (SR) mengguncang Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, pada pukul 17.02. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berada di 0.18 Lintang Selatan dan 119.85 Bujur Timur atau 27 kilometer timur laut Donggala.
Hingga Ahad siang, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sudah ada 832 korban meninggal. Selain itu, ratusan orang diperkirakan luka-luka akibat gempa dan tsunami ini. Terdapat banyak bangunan seperti rumah, kantor, dan fasilitas umum rusak. Perekonomian Palu lumpuh total sejak hari pertama bencana.