Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Aneka perangkat kampanye seperti poster-poster dan bendera bertebaran pada acara pidato kebangsaan atau Konvensi Rakyat calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi bertajuk "Optimis Indonesia Maju", Ahad malam, 24 Februari 2019. Yang paling mencolok di acara yang digelar di Sentul International Convention Center, Jakarta itu adalah balon berbentuk unicorn.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Balon yang jumlahnya hanya beberapa itu semakin mencolok ketika Jokowi menyinggung soal program-programnya mendorong berkembangnya perusahaan start up menjadi unicorn-unicorn baru di Indonesia. "Kalau sekarang baru ada empat unicorn, ke depan kita berharap akan banyak unicorn baru lahir," ujar Jokowi di acara itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketika Jokowi menyinggung unicorn, balon-balon berbentuk kuda putih dengan poni warna-warni itu diacung-acungkan ke atas.
Istilah unicorn mulai ramai diperbincangkan setelah calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, tampak kebingungan dengan istilah unicorn saat ditanya lawannya, Jokowi, dalam debat kedua pemilihan presiden.
Saat sesi tanya jawab, Jokowi bertanya tentang strategi Prabowo dalam mendukung kemajuan unicorn di Indonesia. "Infrastruktur apa yang akan bapak bangun untuk mendukung pengembangan unicorn-unicorndi Indonesia," tanya Jokowi saat debat di Hotel Sultan, Jakarta, Ahad, 17 Februari 2019.
Mendengar pertanyaan Jokowi itu, Prabowo balik bertanya. "Yang Bapak maksud unicorn, unicorn, maksudnya yang apa itu? Yang online-online itu?" kata Prabowo. Mendengar ucapan Prabowo, Jokowi hanya mengangguk-angguk saja.
Unicorn adalah sebutan bagi start up alias perusahaan rintisan yang bernilai di atas US$ 1 miliar atau setara Rp 14,1 triliun (kurs Rp 14.100 per US$). Saat ini Indonesia telah memiliki empat unicorn, yakni Go-Jek, Traveloka, Tokopedia, dan Bukalapak.