Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Adu Kuat PDIP Versus Jokowi di Pilkada Jateng

Pilkada Jawa Tengah menjadi ajang adu kuat antara PDIP dan mantan Presiden Joko Widodo.

27 November 2024 | 05.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jawa Tengah menjadi daerah pertarungan antara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan mantan Presiden Joko Widodo dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pasangan calon Ahmad Luthfi-Taj Yasin di-endorse secara terang-terangan oleh Jokowi dan Presiden Prabowo. Pada Sabtu, 9 November 2024, akun Instagram Luthfi-Yasin mengunggah video berisi dukungan Prabowo untuk keduanya. Dalam video itu, Prabowo meminta masyarakat Jawa Tengah mendukung pasangan tersebut. Sementara itu, Jokowi ikut berkampanye untuk Ahmad Luthfi-Taj Yasin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut laporan Majalah Tempo edisi 24 November 2024, polisi juga diduga menggalang dukungan bagi Ahmad Luthfi dengan mendekati para pengusaha. Direktur Satuan Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Jawa Tengah Ajun Komisaris Besar Saprodin diduga terlibat dalam operasi tersebut. Namun, Saprodin membantahnya. “Maaf, saya tidak pernah menelepon untuk tujuan politik atau kemenangan salah satu pasangan calon,” ujar Saprodin lewat pesan WhatsApp, Kamis, 21 November 2024. 

Menurut Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDIP Solo F.X. Hadi, cawe-cawe Jokowi memuat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mewaspadai kemungkinan menurunnya perolehan suara pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi. “Ibu berpesan kami enggak boleh kalah lagi,” ucap Rudyatmo kepada Tempo.

Pengamat politik dari Citra Institute, Efriza, mengatakan dukungan Jokowi kepada Luthfi-Yasin dalam Pilkada Jateng bertujuan untuk memastikan program pemerintah yang juga dibantu oleh Presiden Prabowo. “Jokowi akan melakukan upaya besar-besaran untuk menang di ‘kandang banteng’ karena bagaimanapun beliau ingin memastikan legacy-nya tidak hilang,” kata Efriza, pada 12 November 2024.

 Dua lembaga survei yaitu Indikator Politik Indonesia dan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis survei dengan hasil yang berbeda. Survei SMRC yang dirilis Sabtu, 16 November 2024, memperlihatkan elektabilitas Andika-Hendi unggul tipis sebesar 50,4 persen dibanding Luthfi-Yasin 47 persen. Berselang satu hari, Indikator Politik merilis hasil survei dengan hasil elektabilitas Ahmad Luthfi-Taj Yasin sebesar 47,19 persen dan Andika Perkasa-Hendar Prihadi sebesar 43,46 persen.

Fransisca Christy Rosana, Hendrik Yaputra, dan Rachel Farahdiba Regar berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus