Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Alasan Evakuasi 20 Korban Longsor Sukabumi Dilanjutkan Rabu Pagi

Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan masih ada 20 korban longsor Sukabumi, Jawa Barat yang belum ditemukan.

2 Januari 2019 | 03.30 WIB

Warga mencari korban yang tertimbun tanah longsor di Kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa, 1 Januari 2019. ANTARA
Perbesar
Warga mencari korban yang tertimbun tanah longsor di Kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa, 1 Januari 2019. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan masih ada 20 korban longsor Sukabumi, yakni di Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang belum ditemukan.

Namun pencarian hari ini, Selasa, 1 Januari 2019 dihentikan sejak pukul 14.00 WIB lantaran hujan deras.
Baca : Longsor Sukabumi, Sudah 15 Orang Meninggal yang Ditemukan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Sutopo mengatakan pencarian akan dilakukan besok pagi oleh tim Search and Rescue (SAR) gabungan.

"Hujan deras memaksa evakuasi korban dihentikan pada pukul 14.00 karena membahayakan petugas jika dilakukan evakuasi," kata Sutopo melalui keterangan tertulis pada Selasa malam, 1 Januari 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Longsor melanda pemukiman warga di Kampung Cimapag, Desa Sinaresmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat pada Senin sore, 31 Desember 2018. Longsor terjadi setelah hujan mengguyur selama beberapa jam.

Hingga saat ini, tercatat ada 15 korban meninggal dunia dan tiga orang luka-luka. Sutopo mengatakan korban terluka sudah dibawa ke Rumah Sakit Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Adapun jumlah rumah yang tertimbun sebanyak 30 unit, terdiri dari 32 KK atau 101 jiwa.

"Sebelumnya dilaporkan 107 jiwa yang tertimbun, namun dikoreksi menjadi 101 jiwa," kata Sutopo.

Eyah menunggu kabar keluarganya yang menjadi korban tanah longsor di kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa, 1 Januari 2019. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, tercatat 107 jiwa dalam 32 kepala keluarga terdampak bencana longsor ini. ANTARA

Sutopo mengatakan longsor susulan telah terjadi sebanyak empat kali. Jumlah longsoran lebih kecil, tetapi material tanah gembur dan rapuh sehingga membahayakan tim pencari apalagi jika ditambah kondisi hujan. Dua alat berat telah disediakan tetapi baru satu yang dapat menembus lokasi longsor.

Daerah Cisolok, kata Sutopo, merupakan daerah dengan zona longsor sedang dan tinggi. Peta prakiraan longsor dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pada Januari 2019 mencatat, terdapat 33 kecamatan di Sukabumi yang masuk kategori longsor menengah hingga tinggi.
Simak pula :
Penyebab Evakuasi Korban Longsor Sukabumi Dihentikan

Peta potensi longsor menengah adalah daerah yang memiliki potensi menengah untuk terjadi longsor jika curah hujan di atas normal. Kondisi ini terutama terjadi di daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan, atau jika lereng mengalami gangguan.

Sedangkan peta potensi longsor tinggi yakni daerah yang memiliki potensi tinggi terjadi longsor jika curah hujan di atas normal. Longsor lama pun dapat aktif kembali. Z

Sutopo mengatakan kebutuhan mendesak saat ini untuk penanggulangan bencana longsor Sukabumi, meliputi cangkul, sekop, sarung tangan latex, alat komunikasi. personel, dan relawan untuk dapur umum dan evakuasi, serta perbaikan jaringan listrik.

BUDIARTI UTAMI PUTRI | ANWAR SISWADI

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus