Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Angin Kencang 45 Kilometer per Jam Terjang Yogyakarta

Yogyakarta diterjang angin kencang dengan kecepatan 45 kilometer per jam

22 Februari 2019 | 18.42 WIB

Personel TNI-Polri membantu memperbaiki rumah warga yang terdampak angin puting beliung di Desa Randegan, Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis, 14 Februari 2019. ANTARA/Umarul Faruq
Perbesar
Personel TNI-Polri membantu memperbaiki rumah warga yang terdampak angin puting beliung di Desa Randegan, Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis, 14 Februari 2019. ANTARA/Umarul Faruq

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Yogyakarta - Hujan disertai angin kencang menerjang sejumlah kecamatan di Kabupaten Sleman Yogyakarta pada Jumat, 22 Februari 2019 sore. Angin kencang ini menerjang Kecamatan Turi, Tempel, Prambanan dan Kecamatan Kalasan. Akibatnya puluhan pohon tumbang, bangunan dan rumah roboh, hingga setidaknya tiga mobil warga rusak tertimpa pohon.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Pantauan radar kami memang ada aktifitas awan cumulonimbus di Sleman, angin kencang yang dihasilkan awan itu tadi bisa lebih dari 25 knot atau 45 kilometer per jam," kata Kepala kelompok data dan informasi stasiun Klimatologi Yogyakarta, Djoko Budiyono kepada Tempo.

Bahkan di Kecamatan Turi, warga sempat melihat pasca angin kencang butiran partikel es kecil turun bersama hujan. Djoko membenarkan jika awan CB memang dapa menyebabkan terjadinya hujan es dan bisa juga puting beliung. "Di puncak musim hujan dan pancaroba seperti sekarang, awan seperti ini banyak muncul, jadi masih hal yang wajar," ujarnya.

Sehari sebelumnya BMKG Yogyakarta telah mengeluarkan peringatan dini akan potensi hujan lebat disertai angin di kawasan utara Yogya atau Sleman itu. "Sebab saat ini pembentukan awan CB memang lebih banyak di bagian utara hingga tengah Yogya," ujarnya.

Dengan kondisi itu potensi hujan lebih banyak di bagian utara atau Sleman dan Kulonprogo utara. "Karena ini akhir pekan, untuk wisatawan mohon berhati hati terutama di sekitar gunung Merapi saat siang hingga sore hari," ujarnya.

Petugas Pemantau Gunung Merapi BPPTKG Nur Kholik menuturkan inventarisasi dari dampak hujan disertai angin kencang di wilayah Kabupaten Sleman Jumat siang meliputi beberapa.kerusakan.

Antara lain pohon tumbang 21 titik, atap rumah terbang 4 titik, dinding roboh 1 titik, jaringan listrik roboy 1 titik, akses jalan tertutup 4 titik, tempat usaha rusak 2 titik, 
kendaraan rusak 3 unit, 1 unit tower roboh, dan korban jiwa nihil.

Syailendra Persada

Syailendra Persada

Lelaki asal Tegal ini menjadi wartawan Tempo sejak 2011 setelah lulus dari Jurusan Sastra Inggris Universitas Diponegoro. Sebelum menjadi pengelola kanal Nasional di Tempo.co, ia berkecimpung di Desk Hukum majalah Tempo. Memimpin sejumlah proyek liputan interaktif di Tempo.co, salah satunya "Kisah di Balik Terali Besi” yang menceritakan penyiksaan tahanan oleh aparat. Liputan ini hasil kolaborasi dengan International Center for Journalists.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus