Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menginstruksikan para petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang baru beroperasi agar mulai memasak dalam jumlah kecil untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal itu imbas dari temuan ayam yang masih mentah dalam kotak MBG di sebuah Sekolah Dasar di Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami sekarang menyarankan, menginstruksikan kepada (SPPG) yang baru-baru agar memulai program dari jumlah kecil,” kata Dadan saat ditemui media usai rapat koordinasi terbatas bersama kementerian dan lembaga di gedung Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Senin, 3 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sarannya kepada para petugas SPPG pemula adalah mulai dengan menyediakan 100 sampai 150 kotak makanan. Kemudian, setelah terbiasa, SPPG bisa menaikkan jumlahnya menjadi 500, 700, hingga 1.000 kotak.
“Karena meskipun ibu-ibu sudah biasa masak untuk lima sampai sepuluh orang, tapi untuk bisa memasak lebih dari seribu itu butuh pembiasaan,” kata Dadan. “Jadi kalau kita perhatikan masalah-masalah yang muncul di minggu kemarin, itu adalah muncul dari SPPG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi yang baru beroperasi.”
Dadan mengatakan BGN melakukan evaluasi terhadap berita-berita di media tentang pelaksanaan MBG. Jika ada informasi yang tidak benar, BGN kemudian melakukan klarifikasi. Namun jika ada yang benar, BGN memberi instruksi kepada SPPG untuk memperbaikinya.
“Misalnya ada yang basi tiga hari, ternyata enggak. Hanya sehari saja,” kata Dadan mencontohkan berita yang salah tentang MBG.
Kepala BGN sebelumnya telah membenarkan adanya ayam yang masih mentah dalam kotak MBG di sebuah SD di Waingapu, Sumba Timur, NTT. Ia menyebutkan masalah teknis dalam proses memasak oleh petugas SPPG sebagai penyebab adanya temuan ayam mentah tersebut.
Dadan menyatakan masalah teknis dalam penyiapan menu MBG itu juga terjadi di tempat lain. “Banyak kejadian pada SPPG yang baru mulai,” katanya saat dihubungi Tempo pada Kamis, 27 Februari 2025. Kendati ada kesalahan teknis, ia membantah hal itu karena kurangnya pembekalan pada petugas SPPG di Waingapu, Sumba Timur.
Dian Rahma Fika Alnina berkontribusi dalam penulisan artikel ini.