Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah wilayah di Jakarta kebanjiran sejak Selasa, 28 Januari 2025. Banjir menggenang permukiman warga dan ruas jalan di Jakarta. Hal ini menyebabkan aktivitas masyarakat terganggu dan menghambat perjalanan. Banjir Jakarta akibat dari hujan lebat sehingga saluran air tidak mampu menampung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Pengerukan Sedimen Lumpur
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Antara, Pemerintah Kota Jakarta Selatan mengeruk sedimen lumpur di Kali Baru Barat, Jalan Raya Pasar Minggu, Kelurahan Kalibata, Kecamatan Pancoran sebagai upaya untuk mitigasi banjir selama musim hujan. "Untuk sedimen lumpur di Kali Baru Barat ini kami keruk sedalam satu meter," kata Satgas Monitoring Alat Berat Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Selatan, Arifin, Kamis, 30 Januari 2025.
Arifin mengatakan pengerukan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem dan curah hujan tinggi. Pengerukan yang dilakukan dengan satu ekskavator tersebut setiap hari bisa mengangkat hingga 15 meter kubik (m3) lumpur. "Untuk pengangkutan sedimen lumpur menuju tempat pembuangan menggunakan tiga dump truck," katanya.
2. Banjir Mulai Surut
Dikutip dari Antara, BPBD Jakarta mengatakan banjir sudah surut di beberapa wilayah dan kini tinggal dua ruas jalan dan 24 RT yang masih terendam. Sebelumnya banjir merendam 54 RT dan 23 ruas jalan yang berada di wilayah Jakarta "Situasi terkini banjir sudah mulai surut," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Rabu, 29 Januari 2025
3. Rencana Modifikasi Cuaca
Pemerintah Jakarta akan melakukan modifikasi cuaca mencegah curah hujan tinggi yang mengakibatkan banjir. “Kami merencanakan (modifikasi cuaca) dalam dua hingga tiga hari ini,” kata Penjabat Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi, pada Rabu, 29 Januari 2025.
Dia mengatakan telah berkomunikasi dengan Sekretaris Daerah Marullah Matali, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKD) Jakarta Michael Rolandi Cesnanta Brata, serta Kepala BPBD Jakarta Isnawa Adji perihal rencana ini.
4. Monas
Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD Jakarta Mohamad Yohan menjelaskan bahwa banjir di wilayah Monumen Nasional (Monas) telah surut. Kawasan itu tergenang banjir sejak Selasa malam, 28 Januari 2025. "Sejauh ini belum ada laporan lagi daerah Monas tergenang. Terakhir pukul 21.00 WIB dan sebelum 22.00 WIB sudah surut," kata Yohan, Rabu, 29 Januari 2025.
5. Daerah Rawan Banjir
Daerah rawan banjir di Jakarta berdasarkan data dari BPBD antara lain di Jakarta Barat: Kembangan Utara, Rawa Buaya, Tegal Alur, Kedoya Selatan, Kedoya Utara. Untuk wilayah Jakarta Selatan: Cipete Utara, Petogogan, Cipulir, Pondok Pinang, dan Ulujami. Daerah Jakarta Timur di Cawang, Balekambang, Kampung Melayu, Bidara Cina, dan Cililitan. Di wilayah Jakarta Utara: Penjaringan, Pluit, Ancol, Pademangan Barat, dan Pademangan Timur; serta Jakarta Pusat: Kebon Melati, Petamburan, dan Bendungan Hilir.
Oyuk Ivani S, Hendrik Yaputra, Zulfikar Epriyadi, Irsyan Hasyim turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini