Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

WNI Korban Penembakan di Malaysia Telah Dipulangkan, Wamen: Keluarga Sudah Ikhlas

Jenazah korban penembakan diserahkan ke rumah duka di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.

30 Januari 2025 | 22.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani di kawasan Jakarta Pusat, 30 Januari 2025. Tempo/Hanin Marwah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani mengatakan jenazah pekerja migran Indonesia (PMI) yang menjadi korban penembakan oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di Malaysia telah dipulangkan dan diterima oleh keluarganya di Indonesia. Pemulangan dilakukan Rabu, 29 Januari 2025, bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Korban meninggal sudah diterima oleh keluarga, kemarin itu juga berdasarkan kerja sama ya, dari Kemenlu, dari Kemen P2MI juga, dan sejauh ini keluarga juga sudah ikhlas, sudah menerima,” ujar dia ketika ditemui di kawasan Jakarta Pusat pada Kamis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berdasarkan keterangan resmi Kemenlu, jenazah korban diserahkan ke rumah duka di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Jenazah diterbangkan dari Kuala Lumpur dengan menggunakan penerbangan AK429 dan tiba pada Rabu sore pukul 15.35 WIB di Bandara Syarif Kasim II Pekanbaru.

Setibanya di Riau, jenazah dibawa melalui jalan darat menuju Pelabuhan Dumai dan menyeberang dengan kapal ferry menuju Pulau Rupat. Turut memfasilitasi pengantaran tersebut perwakilan dari Kementerian Pelindungan PMI (KP2MI). Jenazah diserahterimakan secara resmi dari Kementerian Luar Negeri kepada pihak keluarga dan langsung dikebumikan pada hari yang sama.

Christina menambahkan, untuk saat ini pemerintah menerima dua keterangan yang berbeda dari pihak Malaysia dan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada saat kejadian penembakan tersebut. Oleh sebab itu, pihaknya masih akan menunggu keterangan lanjutan yang mungkin bisa didapatkan dari korban lain yang saat ini masih dalam keadaan kritis dan dirawat di rumah sakit.

Dia menyatakan pemerintah akan terus mengupayakan dilakukannya penyelidikan menyeluruh terkait kasus tersebut. “Nah, kami dalam posisi mendorong, begitu juga Pak Menteri Karding mendorong agar bisa ada penyelidikan yang menyeluruh, sehingga jelas, terang-benderang, apa yang sebenarnya terjadi,” ucapnya.

Sebelumnya, pada 24 Januari 2025, sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat, Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) melakukan penembakan terhadap sebuah perahu di perairan Tanjung Rhu, Selangor, saat berpatroli. Penembakan dilakukan setelah para penumpang perahu dituduh melakukan perlawanan. Insiden ini menyebabkan satu pekerja migran Indonesia meninggal dunia berinisial B dan empat lainnya mengalami luka-luka.

Merespons penembakan WNI tersebut, KBRI Kuala Lumpur telah mengirimkan nota diplomatik kepada Kementerian Luar Negeri Malaysia pada Sabtu lalu. Nota itu berisi pengajuan akses terhadap konsuler dan permintaan agar insiden penembakan dapat diinvestigasi secara menyeluruh.

Suci Sekarwati dan Eka Yudha Saputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus