Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah wilayah di Kalimantan Barat kebanjiran. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Pontianak Kalimantan Barat melalui media sosial menginformasikan bahwa peringatan dini curah hujan dengan intensitas tinggi. Tim patroli secara berkala menyisir jalur utama mengecek tidak ada kendaraan yang terjebak di genangan air atau mengalami gangguan akibat banjir.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Dampak
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Antara, ratusan rumah warga di perbatasan Indonesia dan Malaysia di Kecamatan Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang kebanjiran. Kepala Polsek Jagoi Babang Ajun Komisaris Asep Maulana mengatakan banjir berdampak terhadap 453 kepala keluarga atau lebih dari 1.507 jiwa. "Dua desa di wilayah Jagoi Babang yang terdampak, dan terdapat 38 balita dan 78 lansia," katanya pada Rabu, 29 Januari 2025.
2. Bertahan di Rumah
Ketinggian air mencapai tiga meter banjir di Dusun Peleng dan Sentimok, Kalimantan Barat. Warga terkena dampak tidak mau mengungsi dan memilih tetap bertahan dalam rumah mereka. "Kami bersama forkopimcam selalu mengimbau kepada warga untuk mengungsi, tetapi rata-rata tidak mau. Mereka bertahan untuk mengamankan barang-barangnya," kata Asep Maulana pada Rabu, 29 Januari 2025. Warga masih bertahan yang memiliki rumah panggung.
3. Lalu Lintas yang Terkena Dampak
Kepolisian Resor (Polres) Mempawah menurunkan anggotanya di sejumlah ruas jalan yang terkena dampak banjir. "Pengamanan ini dilakukan untuk memastikan keselamatan pengendara dan mengurangi risiko kecelakaan akibat genangan air yang cukup tinggi di beberapa titik," kata Kapolres Mempawah Ajun Komisaris Besar Sudarsono di Mempawah, pada Rabu, 29 Januari 2025.
Sejumlah ruas jalan yang terkena dampak banjir dan menjadi prioritas pengamanan antara lain Jalan Raya Mempawah–Jungkat, Jalan Ahmad Yani di Kecamatan Sungai Pinyuh, Jalan Poros Anjongan–Sungai Kunyit, Jalan di sekitar kawasan Pasar Mempawah.
4. Banjir di Sambas
BPBD Sambas mencatat 8.016 rumah warga terendam akibat banjir yang melanda daerah itu. "Dampaknya sangat luas termasuk merendam rumah warga dan yang tercatat saat ini sudah 8.016 rumah," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sambas, Nisa Azwarita, Selasa, 28 Januari 2025.
Ia menjelaskan bahwa 8.016 rumah warga terkena dampak banjir itu tersebar di 11 kecamatan yakni Jawai, Paloh, Tangarang, Galing, Selaku Timur, Subah, Sejangkung, Tebas, Sambas, Sajad, dan Selaku. "Jadi dari 19 kecamatan di Kabupaten Sambas, ada 11 kecamatan yang sudah terdampak banjir. Banjir besar terjadi sejak 18 Januari 2025, meskipun di akhir tahun dan awal tahun juga ada sebagian kecil terkena banjir," katanya.
5. Waspada hingga 30 Januari
BPBD Kalimantan Barat mengimbau masyarakat Pontianak dan sekitarnya untuk mewaspadai potensi banjir karena curah hujan yang tinggi dan naiknya permukaan air laut yang terjadi pada 28 Januari hingga 30 Januari. "Hari ini bisa dilihat sendiri, ketinggian air di Kota Pontianak dan sekitarnya cukup tinggi. Ini berpotensi terjadi hingga tanggal 30 Januari mendatang," kata Ketua Satgas Informasi BPBD Kalimantan Barat Samuel di Pontianak, Selasa, 28 Januari 2025.
Berdasarkan informasi dari BMKG, peningkatan pasang air laut di wilayah pesisir barat Kalimantan Barat diperkirakan terjadi pada 28 Januari–30 Januari 2025 pukul 06.00–09.00 WIB.