Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Begini Cara Hadi Tjahjanto Cegah TNI Terlibat Politik Praktis

Marsekal Hadi Tjahjanto akan menjabat sebagai Panglima TNI saat Indonesia mulai memasuki tahun politik, pilkada 2018 dan pemilu 2019.

8 Desember 2017 | 06.39 WIB

Image of Tempo
Perbesar
KSAU Marsekal Hadi Tjahjanto (depan) menghadiri Sidang Paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 7 Desember 2017. DPR menyetujui Marsekal Hadi Tjahjanto untuk diangkat menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta- Calon Panglima Tentara Nasional Indonesia terpilih Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan akan memperkuat jati diri instansi yang segera ia pimpin sebagai tentara rakyat yang rasional dan profesional. Hal tersebut, menurut Hadi, adalah cara dirinya untuk menjaga netralitas TNI menjelang tahun politik 2018 dan 2019 mendatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"TNI tidak berpolitik praktis dan mengikuti kebijakan politik negara," kata Hadi usai menghadiri sidang paripurna di Gedung Nusantara II DPR, Jakarta pada Kamis, 7 Desember 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketika memimpin nanti, Hadi juga berjanji akan memperkuat solidaritas antara TNI dengan Kepolisian Republik Indonesia. Menurut dia, solidaritas tersebut dapat diwujudkan dengan adanya sinkronisasi kedua instansi agar tidak ada konflik di kemudian hari.

Hadi pun mengatakan akan memajukan industri pertahanan Indonesia. Menurut dia, saat memimpin nanti ia akan memajukan beberapa industri seperti PT PAL (industri galangan kapal), PT Dirgantara Indonesia (industri pesawat terbang), dan PT Pindad (industri peralatan keamanan dan pertahanan). "Kami akan memenuhi kebutuhan dasar TNI dari sana," ujarnya.

Sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai calon Panglima Tentara Nasional Indonesia terpilih. Menanggapi hal ini, Hadi mengaku merasa lega terhadap keputusan tersebut.

Komisi Pertahanan DPR sebelumnya telah menggelar uji kelayakan dan kepatutan terhadap Hadi. Hasilnya, semua anggota komisi yang hadir menyatakan menerimanya.

Hadi Tjahjanto ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi calon Panglima TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo, yang bakal pensiun pada Maret 2018. Surat penunjukan itu disampaikan ke Dewan Perwakilan Rakyat pada Senin lalu. Perihal pemberhentian dan pengangkatan Panglima TNI dituangkan dalam Surat Presiden Nomor R-54/Pres/12/2017. Dalam surat itu, dijelaskan, Gatot akan memasuki usia pensiun terhitung mulai 1 April 2018.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus