Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Begini Respons Mahfud MD soal Isu Gibran Jadi Cawapres Prabowo

Mahfud MD merespons soal Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang saat ini makin santer dikabarkan jadi cawapres Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024

21 Oktober 2023 | 13.48 WIB

Mahfud MD menghadiri Workshop Nasional Anggota DPRD Fraksi Partai Persatuan Pembangunan atau PPP se-Indonesia di Mercure Hotel Ancol, Jakarta Utara pada Sabtu, 21 Oktober 2023. TEMPO/Aprilia
Perbesar
Mahfud MD menghadiri Workshop Nasional Anggota DPRD Fraksi Partai Persatuan Pembangunan atau PPP se-Indonesia di Mercure Hotel Ancol, Jakarta Utara pada Sabtu, 21 Oktober 2023. TEMPO/Aprilia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Presiden Mahfud MD merespons soal Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang saat ini makin santer dikabarkan jadi cawapres Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Kalau itu nanti ditanyakan internal PDIP. Kita nggak mungkin partai satu dan partai lainnya saling mencampuri satu sama lain," kata Mahfud MD seusai menghadiri Workshop Nasional Anggota DPRD Fraksi Partai Persatuan Pembangunan atau PPP se-Indonesia di Jakarta Utara pada Sabtu, 21 Oktober 2023. 

Singgung soal Umar bin Khattab

Meskipun demikian, saat menyampaikan pidato, Mahfud sempat menceritakan kisah Khulafaurrosyidin, salah satunya adalah Umar Bin Khattab yang menurut ceritanya pernah berwasiat untuk tidak menurunkan posisi yang ia tempati ke keturunannya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Kata Umar, kalau saya mati besok, bukan anak saya yang jadi Kholifah, tapi sebuah dewan perwakilan yang namanya Ahlul Halli Wal Aqdi, ketuanya itu Abdullah bin Umar yang merupakan anak Umar, kamu pemimpin Ahlul Halli Wal Aqdi, tapi karena kamu anak saya, kamu tidak boleh jadi khalifah, kata umar. Sejarah islam itu," jelas Mahfud dalam penggalan kisah yang langsung disambut riuh teriakan dan tepuk tangan oleh audiens. 

Selain membicarakan Umar, Mahfud juga menyinggung soal cerita Usman bin Affan yang sempat di kudeta karena dituduh melakukan nepotisme dengan mengangkat keluarganya menjadi pejabat di era kekuasaannya. 

"Oleh lawan-lawannya, Usman dituduh nepotis, kata lawannya Usman nepotis. Yang diangkat saudara-saudaranya. Gubernur sana, ini, sekretaris ini, si ini. Betul sudah, saudara baca sejarah islam, Usman itu ditusuk saat sedang baca Al Quran, sejak itu umat terbelah, yang satu mendukung Usman dan saudaranya, dipimpin Muawwiyah. Yang satu dukung Sayyidina Ali," jelasnya. 

Diketahui, saat ini Presiden Jokowi dan keluarganya tengah dikritik karena putusan Mahkamah Konstitusi soal batas usia cawapres yang dianggap diputuskan atas dasar kepentingan keluarga. Putusan itu untuk melancarkan putra sulung Jokowi menjadi cawapres Gibran mendampingi Prabowo di Koalisi Indonesia Maju. 

Selain itu, adik ipar Jokowi yang menjadi Ketua MK Anwar Usman, putra sulung Jokowi, Gibran yang menjadi Wali Kota Solo, Menantunya Bobby Nasution yang menjabat sebagai Wali Kota Medan, serta putra bungsunya, Kaesang Pangarep yang menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia. Publik menilai Jokowi telah melakukan politik dinasti.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus