Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Cak Imin Unggah Foto Bareng Anies Seusai KPU Tutup Pendaftaran Calon Kepala Daerah

Foto Cak Imin dan Anies diunggah di akun @cakiminnow pada Jumat, 30 Agustus 2024 atau setelah KPU menutup pendaftaran calon di Pilkada 2024.

31 Agustus 2024 | 20.50 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Keadilan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, mengunggah foto bersama Anies Baswedan di akun media sosial X miliknya. Foto tersebut diunggah Imin melalui akun @cakiminnow pada Jumat, 30 Agustus 2024 atau setelah KPU menutup pendaftaran calon di Pilkada 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam unggahan foto yang menampilkan keduanya tengah berdiskusi itu, Imin menuliskan keterangan "Kami saling mengerti dan memahami kondisi dan keadaan masing-masing. Kami tahu ada kaidah muqoddamun. Semoga Allah meridloi kita semua," tulis Imin di akun X-nya, dilihat Tempo, Sabtu 31 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wakil Sekretaris Jenderal PKB, Syaiful Huda, mengatakan bahwa foto tersebut merupakan foto lama keduanya yang dipotret pada saat keduanya menjadi pasangan calon presiden dan wakil presiden di Pemilu 2024. Ia menegaskan, tidak ada maksud selain menjaga hubungan dengan Anies.

"Foto itu untuk menunjukkan bahwa persahabatan mereka terus berjalan di tengah perbedaan sikap politik," kata Huda di kantor DPP PKB, Sabtu, 31 Agustus 2024.

PKB, melalui Dewan Pengurus Wilayah Jakarta, sebelumnya menyatakan dukungan kepada Anies Baswedan untuk maju sebagai calon Gubernur Jakarta di pilkada kali ini. Akan tetapi, DPP PKB tidak sejalan dengan putusan DPW PKB Jakarta.

DPP PKB, menjadi salah satu partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang mengusung pasangan Ridwan Kamil-Suswono di pilkada Jakarta. Ketiadaan dukungan ini lah yang menjadi salah satu penyebab Anies terdepak dari pentas di Pilkada Jakarta.

Menurut Huda, perbedaan pandangan politik adalah hal yang mafhum. Akan tetapi, Imin sebagai tokoh Nahdliyin-sebutan untuk masyarakat Nahdlatul Ulama, kata dia, selalu menerapkan nilai-nilai NU.

"Nah, di NU itu berbeda pandangan adalah hal yang biasa. Tetapi, hubungan kemanusiaan, persahabatan tetap berjalan. Jadi sekali lagi, tidak ada maksud apa pun selain menguatkan persahabatan," ujar Huda.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus