Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Cerita Anak Muda Papua Jadi Laskar Rempah dan Berlayar Keliling Indonesia

Pada 2023, pelayaran Muhibah Budaya Jalur Rempah menyusuri titik Jalur Rempah di Surabaya dan Kepulauan Selayar. Lutfi menjadi peserta Laskar Rempah.

15 Juli 2024 | 22.49 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Laskar Rempah Muhammad Luthfi Dzulfikar asal Sorong, Papua Barat saat memberikan pidato dalam kegiatan Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) 2024, Senin, 15 Juli 2024. Tempo/CiciliaOcha

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan bekerjasama dengan TNI Angkatan Laut menggelar pelayaran budaya dengan menggunakan kapal KRI Dewa Ruci. Pelayaran yang bertajuk “Muhibah Budaya Jalur Rempah 2024” atau dikenal dengan 'MBJR 2024' ini mengusung tema “Jalur Rempah dan Konektivitas Kebudayaan Melayu”.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Program MBJR 2024 ini telah menarik perhatian banyak generasi muda yang ingin berkontribusi dalam pelestarian budaya, salah satunya adalah Muhammad Lutfi Dzulfikar. Pemuda 24 tahun itu merupakan salah satu Laskar Rempah asal Sorong, Papua Barat Daya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lutfi menceritakan perjalanannya dalam proses seleksi menjadi bagian dari Laskar Rempah. Ia mengaku proses seleksi ikut program itu membutuhkan waktu yang panjang karena harus mempersiapkan dokumen-dokumen dan melewati beberapa proses seleksi. 

“Untuk proses seleksi jalur rempah, tentu prosesnya sangat panjang, karena harus menyiapkan beberapa hal," kata Lutfi, Senin, 15 Juli 2024.

Beberapa hal yang perlu ia siapkan antara lain esai sebanyak 1.500 kata tentang Jalur Rempah dan Konektivitas Budaya, video tentang “Mengapa saya layak mengikuti kegiatan Jalur Rempah,” mengumpulkan CV dan dokumen-dokumen lainnya.

Lutfi mengatakan hal ini adalah kali keduanya mendaftar Laskar Rempah. Sebelumnya ia pernah mendaftar menjadi Laskar Rempah pada 2022, namun ia tidak bisa melanjutkan proses seleksi yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Papua Barat.

Di kesempatan keduanya ini, Lutfi kembali dengan persiapan yang lebih matang dan berkomitmen untuk mengikuti seleksi Laskar Rempah 2024. “Proses ini tidak mudah karena saya hampir terlambat dalam mengumpulkan kelengkapan seperti video, disebabkan kendala teknis.” kata Lutfi.

Komitmen Lutfi untuk ikut program ini didasari oleh ketertarikannya pada sejarah dan budaya nusantara. “Pertama, program ini memberikan kesempatan untuk mendalami sejarah dan budaya yang kaya dari Nusantara yang seringkali kurang terpapar.” kata Lutfi.

Menurut Lutfi, jalur rempah bukan hanya tentang perdagangan, tapi juga tentang perpaduan budaya, ilmu pengetahuan, dan nilai-nilai yang telah diwarisi dari generasi ke generasi. “Saya juga tertarik untuk mengambil peran dalam melestarikan 5 pilar budaya jalur rempah, yaitu historia, seni budaya, kuliner, wastra dan kriya, serta ramuan.” sambung dia, “Sebagai anak muda, saya merasa bertanggung jawab untuk mengangkat kembali konektivitas budaya di masa lampau sehingga dapat berjaya di masa sekarang ini dan terus tetap lestari.” 

Selama menjadi bagian dari Laskar Rempah 2024, Lutfi masuk ke dalam batch 3 dengan jalur pelayaran Tanjung Uban - Lampung - Jakarta. Dia bercerita mengenai pengalaman dan petualangan yang ia dapat selama pelayarannya dalam 12 hari terakhir, seperti melakukan serangkaian kunjungan ke museum dan situs bersejarah, seperti museum Lampung, museum ketransmigrasian lampung, serta situs bersejarah Pujung Rahardjo. Lutfi juga berpartisipasi dalam Festival Multi Etnis yang merayakan keragaman budaya Indonesia.

“Rutinitas di kapal sangat menarik, dimulai dengan kegiatan seperti pemeriksaan keselamatan, latihan fisik dan persiapan untuk kunjungan atau kegiatan lainnya. Kami sering berdiskusi dengan penduduk setempat, mengunjungi tempat-tempat bersejarah, dan belajar tentang proses pengolahan rempah-rempah," kata Lutfi.

Lutfi mengatakan interaksi dan kebersamaan dengan sesama Laskar Rempah dari berbagai daerah di Indonesia juga memberikan kesan bagi Lutfi. “Pengalaman ini sangat membahagiakan, karena saya bisa berlayar dan belajar bersama teman-teman (Laskar Rempah) dari berbagai daerah, saling bertukar cerita dan budaya, serta memperkuat rasa persatuan dan kebanggaan terhadap kekayaan budaya Indonesia," kata dia.

Melalui pelestarian budaya jalur rempah ini, Lutfi berharap dapat menyadarkan masyarakat akan pentingnya nilai-nilai budaya dan menginspirasi masyarakat untuk ikut serta dalam usaha pelestarian budaya. “Kita semua memiliki peran penting dalam menjaga dan mempromosikan warisan budaya kita agar tidak hilang ditelan zaman. Mari bersama-sama membangun masa depan yang penuh dengan kebanggaan terhadap budaya kita sendiri.” kata dia.

Jalur rempah sendiri merupakan salah satu program prioritas dari Kemendikbudristek. Program ini berfokus pada rekonstruksi jalur rempah untuk mendukung pengakuannya sebagai Warisan Dunia (World Heritage). 

Mengutip dari jalurrempah, kegiatan Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) ini telah dilaksanakan oleh Kemendikbud sejak 2020 sebagai bagian dari Program Prioritas Nasional, dan Jalur Rempah sudah ada sejak tahun 2017.

Pada 2022, kegiatan MBJR ini melintasi titik Jalur Rempah di Surabaya, Makassar, Baubau dan Buton, Ternate dan Tidore, Banda Naira, Kupang, dan kembali ke Surabaya. Pada 2023, pelayaran MBJR menyusuri titik Jalur Rempah di Surabaya dan Kepulauan Selayar. 

Tahun ini, MBJR akan menelusuri 7 titik Jalur Rempah dan dibagi menjadi 3 titik, yakni Jakarta, Belitung Timur, Dumai Sabang, Melaka di Malaysia, Tanjung Uban, Lampung, dan berakhir di Jakarta. 

Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Hilmar Farid, mengatakan melalui kegiatan ini, peserta mendapatkan bekal dan lokakarya oleh para fasilitator dan narasumber. Para peserta mendapatkan pengalaman langsung berinteraksi dengan laut selama satu bulan lebih.

"Jadi sangat berbeda lah kalau kita menggunakan pesawat, tinggalnya di hotel," kata Hilmar di Kolinlamil, Jakarta Utara, pada Senin, 14 Juli 2024.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus