Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Daftar Politisi yang Pernah jadi Komisaris BUMN, Dari Ahok Hingga Budiman Sudjatmiko

Bagi-bagi jabatan komisaris BUMN dianggap hal wajar dan tidak ada larangannya.

14 Juni 2024 | 15.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah tamu beraktivitas di dekat logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis 2 Juli 2020. Kementerian BUMN meluncurkan logo baru pada Rabu (1/7) yang menjadi simbolisasi dari visi dan misi kementerian maupun seluruh BUMN dalam menatap era kekinian yang penuh tantangan sekaligus kesempatan. ANATAR FOTO/Aprillio Akbar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Penunjukkan komisaris BUMN kerap menjadi sorotan publik. Tak jarang jabatan komisaris diisi para politisi, tim pemenangan saat pemilu, bahkan orang dekat penguasa seperti penunjukkan Grace Natalie baru-baru ini. Staf Khusus Menteri BUMN, Erick Thohir, Arya Sinulingga menyatakan hal itu tidak dilarang dan wajar karena perusahaan negara kerap berhubungan dengan politik. Dilansir dari berbagai sumber, inilah politisi yang pernah menjabat sebagai komisaris BUMN:

1. Basuki Tjahaja Purnama

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Dirinya ditunjuk oleh Menteri BUMN Erick Thohir tahun 2019 dan diumumkan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Pertamina digelar pada Senin, 25 November 2019. Kemudian dirinya mengundurkan diri sebagai komisaris utama pada Februari 2024 untuk menjadi pendukung pasangan calon Presiden Ganjar-Mahfud. 

2. Budiman Sudjatmiko 

Budiman Sudjatmiko pernah ditunjuk sebagai Komisaris Independen PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pada Januari 2021. Penunjukan ini disinyalir sebagai langkah bagi-bagi jabatan untuk partai pendukung pemerintah setelah pemilu 2019. Namun, pada pemilu kali ini Budiman memilih manuver baru untuk mendukung pasangan Prabowo-Gibran. 

3. Cahaya Dwi Rembulan Sinaga

Cahaya Dwi Rembulan merupakan salah satu relawan pendukung Jokowi pada pemilu 2014. Setelah pelantikan Presiden kala itu terjadi perombakan komisaris di beberapa badan usaha milik negara (BUMN). Beberapa nama politisi dijadikan sebagai komisaris baru menggantikan yang lama, salah satunya ada Cahaya Dwi Rembulan Sinaga sebagai komisaris Bank Mandiri. 

4. Refly Harun

Sama seperti Cahaya Dwi Rembulan, Refly Harun diangkat sebagai komisaris utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk pada tahun 2015. Sebelumnya Refly merupakan anggota staff Ahli Menteri Sekretaris Negara. Dirinya diangkat oleh dalam rapat umum pemegang saham dengan mengantongi 85 persen suara. 

5. Rizal Ramli

Rizal Ramli merupakan Menteri Koordinator Perekonomian era Abdurrahman Wahid atau Gusdur dan Menteri Keuangan di era Megawati Soekarnoputri. Setelah itu, Rizal diangkat sebagai komisaris utama PT Semen Gresik pada tahun 2007. Menurut catatan saat menjadi komisaris di PT Semen Gresik Rizal Ramli tercatat membawa BUMN itu meraih laba Rp 1,8 triliun. Kemudian dirinya ditunjuk sebagai komisaris utama BNI pada tahun 2015. 

6. Fadjroel Rachman

Nama Fadjroel Rachman merupakan salah satu politisi yang pernah menjadi juru bicara Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Dirinya pernah ditunjuk menjadi komisaris utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk pada September 2015. Jabatan sebagai komisaris utama dijalani Fadjroel hingga tahun 2020. Setelah itu dia ditunjuk sebagai komisaris di PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

7. Andi Gani Nena Wea

Andi Gani dikenal sebagai Ketua Umum Relawan Buruh Sahabat Jokowi yang juga membantu menghimpun dukungan kepada Jokowi untuk pemilu 2014. Andi diangkat menjadi Komisaris Independen untuk PT PP (persero) Tbk dan tahun berikutnya ia menjadi Komisaris Utama di PT yang sama. 

8. Arya Sinulingga

Nama Arya Sinulingga tak asing bagi para politikus, terutama pendukung Jokowi. Saat Pemilu 2019 lalu ia ditunjuk sebagai juru bicara kampanye pasangan Jokowi-Jk. Ia diangkat menjadi Komisaris utama oleh Menteri BUMN Erick Thohir PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) atau Inalum. Kemudian pada tahun 2021 Arya mendapat jabatan tambahan karena ditunjuk jadi Komisaris PT Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk atau Telkom.

SAVINA RIZKY HAMIDA | ROBBY IRFANY | PRAGA UTAMA | RIANI SANUSI | IKHSAN RELIUBUN | KHUMAR MAHENDRA

Pilihan Editor: Bancakan Kursi Komisaris BUMN

 

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus