Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MALAM makin larut, tapi Lathifah Shohib tak beranjak dari kantor pengurus cabang Partai Kebangkitan Bangsa Kota Malang, Jawa Timur, pada Kamis pekan lalu. Calon legislator untuk Dewan Perwakilan Rakyat dari daerah pemilihan Jawa Timur 5 itu terus memelototi jumlah suara yang masuk. Ia yakin perolehan suaranya cukup untuk mengantarkannya ke Senayan. "Mudah-mudahan PKB mendapat dua kursi dari Malang Raya," kata perempuan 51 tahun ini.
Berdasarkan hasil hitung cepat konsultan politik Saiful Mujani Research & Consulting, PKB menangguk 9,8 persen suara nasional. Suara terbesar didulang di Jawa Timur. Di provinsi itu, partai berlambang globe ini ada kemungkinan menjadi pemenang dengan 18 persen suara. Di Malang dan sekitarnya, suaranya diprediksi mencapai 16 persen. Dengan angka itu, PKB telah mengamankan setidaknya satu kursi. Menurut hitungan tim sukses, tiket ke Senayan tersebut adalah jatah Lathifah.
Lathifah mengatakan suaranya diperoleh dari kaum nahdliyin. Ia adalah pengurus wilayah PKB Jawa Timur sekaligus pengurus Muslimat Nahdlatul Ulama, wadah bagi kaum perempuan NU. Jurusnya meraup suara adalah mengoptimalkan jaringan pesantren NU dan Muslimat NU. Di surat suara, ia pun nomor urut satu.
Seorang anggota tim suksesnya bercerita, Lathifah didampingi konsultan politik yang mendongkrak suaranya. Konsultan dari lembaga Saiful Mujani Research & Consulting itu disediakan PKB pusat. Mereka mulai bekerja dengan melakukan survei elektabilitas sang klien pada Januari lalu. Dari situ diketahui, misalnya, Lathifah cukup kuat di Kota dan Kabupaten Malang, tapi sempoyongan di Kota Batu. Karena itu, Lathifah hanya berkonsentrasi menggarap Kota dan Kabupaten Malang.
Penasihat politik menganjurkan Lathifah rutin menemui calon pemilihnya. Hampir setiap hari sejak Januari lalu, Lathifah masuk ke kantong-kantong kaum nahdliyin. Ia juga membentuk tim relawan yang beranggotakan 50 orang. Agar sosok Lathifah makin terekam di kepala calon pemilih, konsultan membuat bermacam poster, baliho, dan kalender. Titik-titik pemasangannya ditentukan konsultan. Dimintai konfirmasi soal bantuan konsultan, Lathifah membantahnya.
Lathifah adalah satu dari 20 calon legislator yang didampingi konsultan politik dari Saiful Mujani Research & Consulting. Formulanya 1-1-50: satu calon legislator, satu konsultan, dan 50 relawan. Calon legislator itu kebanyakan dari Jawa Timur, basis PKB dan Nahdlatul Ulama. Tak ada satu pun yang inkumben. Para anggota DPR dianggap berpengalaman dan memiliki jaringan kuat sehingga tak perlu dibantu konsultan.
Ketua Fraksi PKB Marwan Ja'far membenarkan adanya bantuan dari Saiful Mujani. "Cuma memberi masukan. Kreativitas dari PKB sendiri," ujarnya. Saiful menolak menanggapi informasi bahwa lembaganya disewa PKB.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebenarnya menginginkan lebih banyak lagi calon yang didampingi konsultan politik. Tapi strategi ini terpentok dana. Biaya operasional plus ongkos konsultan untuk satu calon anggota legislatif sejak Januari hingga menjelang pemilihan mencapai Rp 1,5 miliar. Dikalikan 20 "calon pilihan", totalnya Rp 30 miliar.
Dana itu pun tak diambil dari brankas partai, tapi dari saku pemilik maskapai penerbangan Lion Air, Rusdi Kirana. Sejak bergabung dengan PKB pada Januari lalu sebagai wakil ketua umum, Rusdi jorjoran membiayai partai. Ia merogoh sedikitnya Rp 70 miliar. Sekitar Rp 40 miliar untuk membayar biaya iklan di stasiun televisi dan sisanya untuk mendanai 20 calon legislator "pilihan" tadi.
Rusdi belum bisa dimintai konfirmasi. Ditanya soal peran Rusdi, Muhaimin Iskandar mengatakan, "Pak Rusdi memberikan kontribusi yang luar biasa, dalam pembenahan manajemen dan lain-lainnya." Adapun Marwan Ja'far menyanggah kabar bahwa Rusdi mendanai kampanye. "Kami juga punya dana dari hasil patungan sendiri."
Marwan menganggap sukses partainya meraup suara dua kali lipat dibanding Pemilu 2009 disebabkan oleh faktor Nahdlatul Ulama. Selain "serangan darat" para calon legislator ke basis NU, PKB "menggempur" dengan iklan yang identik dengan kaum nahdliyin—termasuk menampilkan mantan presiden Abdurrahman Wahid. Partai ini juga menampilkan ajakan Ketua Pengurus Besar NU Said Aqil Siroj agar masyarakat NU memilih PKB. Kata Marwan, "Bisa dibilang perolehan suara kami itu NU effect, he-he-he…."
Anton Septian, Indra Wijaya, Sundari, (Jakarta), Eko Widianto (Malang)
PKB
Suara 2009
4,9%
Kursi
28
Suara 2014
(hitung cepat)
9,8%
Prediksi Kursi
42-52
Sumber: Saiful Mujani Research & Consulting
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo