Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan partai solid mendukung kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kendati tengah digoyang isu kudeta. Herzaky mengatakan saat ini kader Demokrat dan pengurus berlomba-lomba menunjukkan kinerja membantu rakyat menghadapi pandemi Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tentunya ini tak lepas dari kepemimpinan AHY yang selalu menekankan kalau Demokrat harus menjadi bagian dari solusi dan sebisa mungkin berkontribusi untuk rakyat," kata Herzaky dalam keterangannya, Ahad, 7 Februari 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Herzaky mengklaim Demokrat memanen efek positif kepemimpinan AHY dalam setahun terakhir. Dia menyebut sikap politik Demokrat menolak RUU Cipta Kerja, RUU Haluan Ideologi Pancasila, dan RUU Minerba di Dewan Perwakilan Rakyat pun menuai apresiasi luas dari publik.
Herzaky mengatakan pengurus pusat Demokrat juga aktif berkomunikasi dengan pengurus daerah. Dikutip dari Koran Tempo edisi 6 Februari 2021, Herzaky menyebut sejumlah pengurus daerah merencanakan deklarasi loyalitas kepada kepemimpinan AHY.
Herzaky mengatakan pengurus pusat Demokrat juga merencanakan safari politik ke daerah-daerah. Namun pelaksanaannya masih menunggu situasi pandemi mereda dan lebih terkendali.
Upaya lainnya, kata dia, ialah menjalin komunikasi dengan simpul-simpul yang berpengaruh di Partai Demokrat. Namun Herzaky enggan menjelaskan detail langkah tersebut. "Strategi mendekati simpul-simpul itu sudah kami lakukan, tapi itu masih menjadi rahasia internal," kata Herzaky dalam Koran Tempo, 6 Februari 2021.
Pengurus Demokrat sebelumnya mengumumkan adanya upaya kudeta yang dimotori kader Demokrat Jhoni Allen Marbun dan Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Demokrat yang dipecat lantaran kasus korupsi Wisma Atlet Hambalang. Demokrat juga menuding upaya kudeta ini melibatkan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Moeldoko telah dua kali membantah tudingan terlibat hendak mengambil alih Demokrat. Mantan Panglima TNI era Susilo Bambang Yudhoyono ini mengakui bertemu kader Demokrat tetapi hanya untuk mengobrol dan minum kopi.
Baca juga: 6 Tuduhan Demokrat dan Bantahan Moeldoko
BUDIARTI UTAMI PUTRI