Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Dirut Akui Kesulitan Capai Target 98 Persen Masyarakat Jadi Peserta BPJS Kesehatan

Ghufron mengklaim kondisi finansial BPJS Kesehatan selaku pengelola JKN-KIS juga dalam kondisi yang sehat.

14 Maret 2023 | 15.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, saat kegiatan Healthcare Reboot: Post-Pandemic Strategies and Investment Opportunities", Kamis (11/08).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengaku kesulitan memenuhi target pemerintah yang menginginkan 98 persen masyarakat Indonesia terdaftar di Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) pada 2024. Per 1 Maret 2023, jumlah masyarakat yang sudah terdaftar masih di angka 252,17 juta orang atau 90,79 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Memang target 2024 sebesar 98 persen itu terlalu tinggi, tentu sulit tercapai. Sehingga kami upayakan entah diturunin atau gimana. Kami apresiasi pemda telah betul-betul memberikan komitmen tinggi," kata Ghufron di Balai Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa, 14 Maret 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ghufron menjelaskan banyaknya sektor pekerja informal seperti pedagang kaki lima dan petani, menjadi salah satu kendala dalam usaha memenuhi target tersebut. Meski begitu, Ghufron tetap optimistis target tersebut akan tercapai.

Optimisme tersebut karena JKN-KIS menjadi jaminan kesehatan terbesar dan tercepat penambahan pendaftarnya di dunia. 

"Untuk diketahui kami di dunia yang tercepat, bahkan yang tercepat, pesertanya 250 juta. Kami sangat cepat. Berdasarkan jurnal itu Korea 12 tahun, Indonesia 10 tahun itu langsung 250 juta lebih penduduknya terjamin," kata Ghufron. 

Dalam data yang dipaparkan, Indonesia berada di urutan pertama diikuti Korea Selatan, Jepang, Costa Rica, Luxembourg, Austria, Belgium, dan Jerman. Dalam data itu, Jerman menjadi yang paling lama, yakni membutuhkan waktu 127 tahun dan baru 80,6 juta atau 85 persen warganya yang terdaftar jaminan kesehatan. 

Ghufron mengklaim kondisi finansial BPJS Kesehatan selaku pengelola JKN-KIS juga dalam kondisi yang sehat. Hal tersebut dibuktikan dengan tidak adanya kasus gagal bayar klaim kepada fasilitas kesehatan. Bahkan, kata Ghufron, BPJS Kesehatan memberikan uang muka layanan untuk memastikan terjaganya cashflow rumah sakit.

"Rumah sakit saat ini bahkan rebutan (pasien) BPJS. BPJS tidak punya utang dengan rumah sakit, bahkan kami naikan tarif di rumah sakit," kata Ghufron. 

Lebih lanjut, Ghufron mengklaim sebanyak 502,8 juta masyarakat berobat menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan sepanjang tahun atau 1,4 juta kunjungan per hari. Ia berharap rumah sakit dapat memberikan layanan yang nyaman, tak berbelit, dan tanpa diskriminasi kepada pasien BPJS Kesehatan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus