Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Sukoharjo - Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sukoharjo 2024 berpotensi memunculkan pasangan calon tunggal melawan kotak kosong. Sebabnya, sejauh ini hanya muncul satu pasangan bakal calon (paslon) bupati dan wakil bupati, Etik Suryani dan Eko Sapto Purnomo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pasangan tersebut mendapat dukungan dari koalisi besar yang terbentuk dari tujuh partai politik pemilik kursi di DPRD Kabupaten Sukoharjo. Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Sukoharjo, Nurjayanto tak menampik adanya potensi paslon Etik-Sapto yang akan diusung melawan kotak kosong.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tentu kami harus siap dengan segala situasi apakah dengan kotak kosong, calon independen, ataupun calon lainnya. Tapi melihat potensi bahwa paslon yang kami usung akan melawan kotak kosong ini kami juga harus siap memberikan motivasi kepada masyarakat," ujar Nurjayanto melalui sambungan telepon, Kamis, 22 Agustus 2024.
Adapun duet Etik-Sapto diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Gerindra, Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai NasDem, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Rekomendasi PDIP unutk Etik-Sapto baru diumumkan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri di Jakarta, pada Kamis, 22 Agustus 2024.
Adapun untuk pendaftar calon bupati dan wakil bupati dari jalur independen, Tuntas Subagyo dan Djayendra Dewa, berdasarkan hasil verifikasi faktual tahap II perbaikan dukungan, dinyatakan tidak memenuhi syarat. Dengan demikian, Tuntas-Djayendra tak bisa maju dalam kontestasi Pilkada Sukoharjo.
Etik-Sapto, kata Nurjayanto, akan menyampaikan visi dan misi serta program-program pembangunan paslon pasangan tersebut. Penyampaian visi misi itu bertujuan agar pemilih tetap antusias datang ke TPS dan memberi dukungan.
Setelah mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP, Etik-Sapto selanjutnya akan menunggu rekomendasi dari enam partai politik lain yang telah resmi bergabung dalam koalisi besar. Di internal PDIP, pihaknya segera menggelar rapar kerja tingkat cabang dengan mengundang seluruh pengurus anak cabang dan ketua ranting
"Setelah rekomendasi terbit semua, koalisi segera bertemu untuk menentukan langkah berikutnya untuk menghadapi pendaftaran tanggal 27-29 Agustus," katanya.
Diketahui, Etik Suryani saat ini menjabat sebagai Bupati Sukoharjo sehingga merupakan petahana dalam Pilkada nanti. Adapun Eko Sapto Purnomo menjabat sebagai sekretaris DPC Partai Gerindra Kabupaten Sukoharjo.
Di sisi lain, gagalnya pasangan Tuntas-Djayendra untuk maju Pilkada Sukoharjo 2024 lantaran hanya mampu mengumpulkan 37.643 kartu tanda penduduk (KTP) syarat dukungan, dari total yang harus dikumpulkan sebanyak 50.894 KTP syarat dukungan sesuai aturan KPU Sukoharjo.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sukoharjo, Syakhbani Eko Raharjo mengkonfirmasi hal itu. “Sesuai rapat pleno KPU Kabupaten Sukoharjo, mengumumkan pasangan calon independen yakni Tuntas Subagyo dan Djayendra Dewa tidak memenuhi syarat dalam perbaikan dukungan verifikasi faktual tahap II,” ujar Syakhbani.
Saat verifikasi faktual pertama, kata dia, Tuntas dan Djayendra menyerahkan 54.425 dukungan, yang memenuhi syarat hanya 22.895 dukungan. Kemudian, verifikasi faktual perbaikan dukungan tahap kedua, Tuntas dan Djayendra mengumpulkan sebanyak 30.405 dukungan, tapi yang memenuhi syarat sejumlah 14.748.
Jika ditotal, pasangan Tuntas dan Djayendra hanya bisa mengumpulkan 37.643 dukungan yang memenuhi syarat. Keputusan ini diambil setelah KPU Kabupaten Sukoharjo telah melakukan rekapitulasi pada 15 Agustus 2024 lalu.
“Dari rekapitulasi verifikasi faktual perbaikan dukungan atau tahap dua masih di bawah jumlah minimal dukungan yang ditentukan KPU sejumlah 50.894," ucap dia.