Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

FX Hadi Rudyatmo Dukung Mahfud Md Mundur: Pak Mahfud Punya Strategi Sendiri

Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mendukung jika Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD mengundurkan diri dari jabatan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam). Menurut Rudy, sapaan akrabnya, jika Mahfud mundur akan dapat lebih fokus pada pemenangannya bersama Capres, Ganjar Pranowo di ajang Pilpres 2024.

24 Januari 2024 | 20.35 WIB

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Solo FX Rudi Hadyatmo usai menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, 17 Desember 2018. Tempo/Friski Riana
Perbesar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Solo FX Rudi Hadyatmo usai menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta, 17 Desember 2018. Tempo/Friski Riana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Solo - Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mendukung jika Cawapres nomor urut 3 Mahfud Md mengundurkan diri dari jabatan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam). Menurut Rudy, sapaan akrabnya, jika Mahfud mundur akan dapat lebih fokus pada pemenangannya bersama Ganjar Pranowo di ajang Pilpres 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Kalau mundur kan bisa fokus. Saya mendukung kalau Pak Mahfud mau mundur,” kata Rudy saat ditemui di kediamannya di Pucang Sawit, Kecamatan Jebres, Solo, Jawa Tengah, Rabu, 24 Januari 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Rudy mengatakan saat ini dengan masih memegang jabatan sebagai Menkopolhukam sekaligus sebagai Cawapres, Mahfud memiliki tanggung jawab ganda. Dengan kondisi itu, dia berpendapat pejabat tersebut tidak akan bisa fokus. 

"Mohon maaf, kalau mencalonkan presiden-wakil presiden tapi masih tetap menjabat, itu pasti ya tidak fokus,” katanya.

Rudy menjelaskan adanya usulan agar Mahfud mundur bertujuan agar tidak dituding memanfaatkan fasilitas negara, apalagi menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan Pilpres. Saran tersebut di antaranya datang dari Ganjar. 

“Yang dikhawatirkan Pak Ganjar mungkin kalau Pak Mahfud mundur kan nggak akan ada tafsir macam-macam,” tuturnya. 

Namun, Rudy memastikan selama ini Mahfud benar-benar memisahkan sebagai Menkopolhukam dan cawapres. Mahfud, kata Rudy, sama sekali tidak pernah menggunakan negara untuk kampanye. 

“Kalau cuti ya cuti dan tidak pernah menggunakan fasilitas negara. Mobil aja enggak dipakai,” katanya.

Saat ditanya mengenai kapan Mahfud akan mengundurkan diri, Rudy mengaku tidak tahu. Menurutnya, Mahfud memiliki pertimbangan sendiri untuk mengambil keputusan itu. Ia menduga salah satu pertimbangan Mahfud karena kubu lawannya yang saat ini masih berstatus sebagai pejabat negara. 

“Capresnya yang sebelah sana aja nggak mundur, cawapres juga nggak mundur. Mungkin ingin memantau atau mengimbangi, Pak Mahfud kan punya strategi sendiri, saya juga enggak ngerti,” kata Rudy.

 

Devy Ernis

Devy Ernis

Bergabung dengan Tempo sejak April 2014, kini staf redaksi di Desk Nasional majalah Tempo. Memimpin proyek edisi khusus perempuan berjudul "Momen Eureka! Perempuan Penemu" yang meraih penghargaan Piala Presiden 2019 dan bagian dari tim penulis artikel "Hanya Api Semata Api" yang memenangi Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020. Alumni Sastra Indonesia Universitas Padjajaran.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus