Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah korban gempa Pasaman di Sumatera Barat terus bertambah. Per Sabtu sore, 26 Februari 2022, jumlah korban bertambah menjadi 10 orang, dengan rincian 6 di Kabupaten Pasaman dan 4 di Kabupaten Pasaman Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Korban jiwa sampai sore ini, tadi siang kami laporkan lima, sekarang enam yang pasti," kata Bupati Pasaman Benny Utama dalam konferensi pers, pada hari yang sama, pukul 17.00 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara, kata Benny, empat orang yang masih hilang belum ditemukan. Saat ini, ia menyebut upaya pencarian keempat korban ini terus dilakukan.
Sementara itu, Bupati Pasaman Barat Hamsuardi melaporkan jumlah korban meninggal di Kabupaten Pasaman Barat mencapai 4 orang. Ia juga melaporkan kerusakan terparah terjadi di Nagari Kajai. "Di sana seribu rumah yang rusak, berat hingga ringan," kata dia.
Sebelumnya, gempa dengan magnituo 6,1 terjadi di daerah Pasaman pada Jumat, 25 Februari 2022. Sampai Sabtu dini hari, pukul 02.35 WIB, jumlah korban tercatat mencapai 8 orang.
Pada jam tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 5 orang meninggal di Pasaman. Lalu di Pasaman Barat, korban meninggal ada 3 orang.
Wakil Gubernur Sumatera Barat Audy Jonaldy menyatakan kedua bupati sudah menetapkan surat tanggap darurat atas bencana ini. "Hingga 14 hari ke depan," kata dia.
Untuk kebutuhan masyarakat sekitar lokasi gempa, Audy menuturkan Pemprov Sumatera Barat akan mendistribusikan lauk berupa rendang minimal 1 ton ke lokasi ini. Nantinya, stok lauk ini akan dibagikan oleh komandan posko bencana di masing-masing lokasi. "Mana yang lebih sesuai dengan posnya masing-masing, jangan mie-mie terus, Senin nge-drop rendang 1 ton," kata dia soal penanganan gempa Pasaman.