Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf meminta agar dilakukan dialog bersama terhadap usulan penundaan Pemilihan Umum 2024. "Ada usulan penundaan pemilu, dan saya rasa ini masuk akal mengingat berbagai persoalan yang muncul dan dihadapi bangsa," kata Ketua Umum PBNU di Pondok Pesantren Darussalam di Pinagar, Kabupaten Pasaman Barat, Minggu, 27 Februari 2022.
Menurut Gus Yahya usulan penundaan pemilu ini dapat didudukkan bersama oleh seluruh pihak untuk mencari solusi terbaik. "Nanti kita lihat apa saja yang perlu dilakukan untuk mengurangi beban bangsa ini," katanya.
Yahya Staquf mengatakan seluruhnya dapat melihat cobaan dan musibah datang bertubi-tubi tidak hanya di Indonesia, namun juga dirasakan di seluruh dunia. Mulai dari pandemi Covid-19, banjir, serta gempa bumi. "Kunci menghadapi harus luwes dan ulet, supaya bisa mengatasi beban yang ada," kata dia.
Yahya Staquf mendatangi lokasi gempa Pasaman Barat yang terjadi pada Jumat pagi dengan magnitudo 6,2 skala Richter. Gempa ini memberikan dampak mulai dari warga meninggal dunia, rumah dan bangunan runtuh yang mengakibatkan warga mengungsi.
Gus Yahua didampingi Wasekjen PBNU Suleman Tanjung dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Barat Helmi mendatangi Pondok Pesantren Darussalam Pinagar Kabupaten Pasaman Barat yang juga terdampak gempa. Ia mengajak seluruh warga berdoa bersama kepada Allah SWT meminta pertolongan, keselamatan dalam membuat kondisi kembali normal.
Baca Juga: Muhammadiyah Minta Elite Politik Akhiri Wacana Penundaan Pemilu 2024
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini