Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Gempa Yogya, Sultan HB X : Tidak Ada Relokasi, Mayoritas Rusak Ringan

Sultan HB X hari ini akan berkunjung ke Kabupaten Bantul dan Gunungkidul untuk meninjau situasi pasca- gempa yang terjadi pada Jumat malam.

1 Juli 2023 | 14.00 WIB

Rumah warga di Bantul yang meninggal dunia saat gempa terjadi Jumat (30/6). Dok. Polres Bantul
Perbesar
Rumah warga di Bantul yang meninggal dunia saat gempa terjadi Jumat (30/6). Dok. Polres Bantul

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatakan belum akan melakukakan langkah relokasi terkait gempa yang berdampak di sejumlah wilayah itu pada Jumat petang, 30 Juni 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Untuk relokasi belum, kalau rumah yang terdampak gempa itu misalnya hanya genteng rontok ya diganti gentengnya saja," kata Sultan HB X Sabtu 1 Juli 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sultan menuturkan, dari laporan sementara yang ia terima hingga Sabtu pagi, mayoritas kondisi bangunan terdampak rusak ringan dan sebagian rusak sedang.

"Paling banyak yang mengalami kerusakan di Kabupaten Gunungkidul, juga Bantul," kata Sultan.

Menurutnya, untuk perbaikan bangunan rusak sementara saat ini akan menggunakan dana tanggap darurat masing masing daerah. 

Kabupaten Bantul masih memiliki cadangan dana darurat Rp 14 miliar sementara Gunungkidul memiliki Rp 5 miliar. Jika dana di pos kabupaten itu kurang, maka Sultan mengatakan akan dibantu pemerintah provinsi.

"Yang terpenting sekarang dalam situasi ini, kami akan cek berkeliling mana warga yang masih bisa kembali ke rumahnya dan mana yang tidak dan butuh bantuan baik tempat dan logistik," kata Sultan yang hari ini bertolak ke Gunungkidul dan Bantul meninjau situasi.

Sultan menambahkan, hingga saat ini, korban jiwa dari gempa itu tercatat satu orang di Kabupaten Bantul. 

Berdasar laporan kepolisian, korban merupakan perempuan lanjut usia berumur 67 tahun yang diketahui memiliki riwayat penyakit jantung. Saat kejadian gempa korban diduga kaget kemudian meninggal.

"Punya sakit jantung," kata Sultan.

Pelaksana harian Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Danang Samsurizal mengatakan hasil pembaharuan pendataan dampak gempa pada 1 Juli 2023 pukul 09.00 WIB mencatat adanya tambahan dampak kerusakan.

"Saat ini total bangunan rusak akibat gempa itu tercatat 172 unit, di mana untu rumah warga yang dilaporkan rusak ada 137 unit, mayoritas rusak ringan," kata dia

Adapun korban luka dari gempa itu tercatat dari semula 9 orang menjadi 15 orang. 

Juli Hantoro

Juli Hantoro

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus