Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Gubernur NTB Sebut Susu Kuda Liar Dipercaya Jadi Penangkal Corona

Zulkieflimansyah mengatakan bahwa susu kuda liar dipercaya masyarakat NTB sebagai penangkal virus Corona atau Covid-19.

11 Maret 2020 | 11.33 WIB

Proses penyaringan dan pengemasan susu kerbau di Desa Rarak, Kec. Telaga Bertong, Taliwang, Kab. Sumbawa Barat, NTB. TEMPO/Choirul Aminuddin
Perbesar
Proses penyaringan dan pengemasan susu kerbau di Desa Rarak, Kec. Telaga Bertong, Taliwang, Kab. Sumbawa Barat, NTB. TEMPO/Choirul Aminuddin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Mataram - Gubernur Nusa Tenggara Barat atau NTB Zulkieflimansyah meminta Ketua DPRD Kota Mataram Didi Sumardi untuk menghadiahkan susu kuda liar kepada peserta Musyawarah Nasional V Asosiasi DPRD Kota dari seluruh Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Tolong Ketua DPRD Kota Mataram supaya spirit NTB ini dikenang di seluruh penjuru Nusantara. Jangan sampai ada anggota DPRD Kota pulang tidak membawa susu kuda liar," kata Zulkieflimansyah saat membuka Munas V ADEKSI di Hotel Lombok Raya, Mataram, NTB, Rabu, 11 Maret 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Zulkieflimansyah mengatakan bahwa susu kuda liar dipercaya masyarakat NTB sebagai penangkal virus Corona atau Covid-19. Ia menceritakan, ketika mengunjungi desa-desa di NTB, penduduk setempat nampak santai menyikapi virus Corona yang sedang mewabah.

"Saya kadang penasaran, kenapa mereka tidak begitu panik bahkan senyum-senyum saja. Ternyata kata mereka, ‘daya tahan tubuh kami kuat, staminanya bertambah tiap hari karena minum susu kuda liar'," ujar Gubernur NTB.

Hingga kini sudah ada 27 kasus positif terjangkit virus Corona atau Covid-19 di Indonesia. Dari 27 kasus, dari ada 8 pasien di klaster Jakarta, sebanyak 12 kasus datang dari luar negeri (imported case), 1 kasus dari ABK Diamond Princess, 2 kasus merupakan bagian dari penelusuran sub klaster Jakarta, 1 kasus diketahui dari penelusuran kontak dari sub klaster pasien kasus 03 (penelusuran kontak klaster Jakarta).

Dua pasien lainnya tertular dari pasien positif virus Corona yang masih merupakan keluarganya. Kemenkes tidak memasukkan pasien yang tertular dari keluarga menjadi klaster baru itu,  dan terakhir satu pasien lainnya belum diketahui asal penularannya.

 

Friski Riana

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus