Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.Co, Sorong - Sekretaris utama Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Sujahar Diantoro didampingi Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, Sabtu (7/12/2019) pagi bertolak dari pelabuhan rakyat kota Sorong menuju pulau Fani, salah satu pulau terluar di wilayah kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Barat yang berbatasan dengan Negara kepulauan Palau.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gubernur Dominggus Mandacan mengatakan, pemerintah Papua Barat belum sepenuhnya memiliki data tentang kondisi masyarakat di pulau Fani termasuk potensi dan sejarahnya. Sehingga, kunjungan kali ini selain melakukan tatap muka dengan warga di sana, sekaligus bersama BNPP meletakkan batu pertama monumen perbatasan RI-Palau di pulau tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kita akan bertemu langsung dengan warga di sana untuk mendengar sejarah pulau Fani yang merupakan pulau terluar milik NKRI yang berbatasan dengan Palau," kata Mandacan.
Sementara, Kepala Kesbangpol Papua Barat, Baesarah Wael, mengatakan pulau Fani merupakan salah satu pulau di kabupaten Raja Ampat. Selama ini dijaga oleh TNI AL dengan pos perbatasan.
Gubernur dan rombongan, kata Baesarah, selain berkunjung ke pulau Fani juga akan bertemu warga di Kampung Retum, salah satu pulau yang juga berpenghuni di Papua Barat.
"Selain pulau Fani yang berpenghuni, ada empat kampung yaitu, kampung Reni, Rutum, Meos Bekwan dan Abidon. Rencana, gubernur akan singgah di kampung Rutum," ujar Baesarah.
.