Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Gubernur Sumut dan 9 MWA Tak Hadiri Pelantikan Rektor USU

Rektor USU terpilih Muryanto Amin diduga terlibat praktik plagiarisme. Kasus itu dianggap belum selesai.

28 Januari 2021 | 16.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Muryanto Amin. usu.ac.id

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, yang juga anggota Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Sumatera Utara ex-officio tidak menghadiri pelantikan Rektor Universitas Sumatera Utara (Rektor USU) periode 2021-2026 Muriyanto Amin, di Gedung Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan di Jakarta, Kamis 28 Januari 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain Edy Rahmayadi, Rektor USU Runtung Sitepu yang juga anggota MWA dan Sekretaris MWA Guslihan Dasa Tjipta juga tidak menghadiri pelantikan Muriyanto Amin. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya Edy Rahmayadi mengatakan, dirinya menghormati agenda pelantikan Muriyanto Amin. Selaku Gubernur  yang juga ex-officio anggota MWA USU, Edy mengaku loyal kepada keputusan jadwal pelantikan yang ditetapkan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan. 

Namun Edy menegaskan, Muriyanto Amin baru bisa dilantik apabila Surat Keputusan Rektor USU Runtung Sitepu Nomor: 82/UN5.1.R/SK/KPM/2021 berisi penjatuhan sanksi pelanggaran norma etika akademik/etika keilmuan dan moral sivitas akademika kepada Muryanto Amin dalam kasus plagiarisme, dicabut.

Protokoler Kantor Gubernur Sumut mengatakan, Edy tidak menghadiri pelantikan Rektor dan memilih kunjungan kerja ke Provinsi Aceh." Pak Gubernur kunjungan ke Aceh."

Anggota MWA Abdul Hakim Siagian mengatakan, belum mengetahui siapa saja anggota MWA yang hadir. "Saya belum tahu siapa saja anggota MWA yang hadir. Nanti saya kabari." kata Siagian kepada Tempo, Kamis 28 Januari 2021.

Adapun Sekretaris MWA USU Guslihan mengaku tidak akan menghadiri pelantikan Muriyanto sebelum tuduhan plagiat diselesaikan. "Saya dan 8 anggota MWA lainnya bersikap sama, yakni tidak menghadiri pelantikan rektor baru. Kami bukan menolak rektor terpilih. Tapi tuduhan plagiat itu kan harus diselesaikan baru kemudian dilantik," kata Guslihan.

Kisruh pemilihan Rektor USU bermula dari dugaan karya ilmiah plagiat yang dilakukan Muryanto Amin saat kenaikan pangkat dari Lektor Kepala menjadi Guru Besar. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik itu diduga melakukan praktik self - plagiarism atau auto plagiasi artikel berjudul:  A New Patronage Networks of Pemuda Pancasila in Governor Election of North Sumatra, yang dipublikasikan pada jurnal Man in India, yang terbit pada September 2017. Pada awal Januari 2021, Muriyanto Amin terpilih menjadi Rektor USU periode 2021 - 2026.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus