Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menawarkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai mendampingi kandidat calon presiden usungan Partai NasDem, Anies Baswedan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tawaran itu disodorkan Luhut saat agenda makan siang bersama Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di Wisma Nusantara pada Jumat, 5 Mei 2023. Namun Surya Paloh meluruskan, bahwa sodoran nama tersebut sekadar kelakar Luhut. Menurutnya, Luhut sama sekali tak menyampaikan kandidat cawapres dalam persamuhan itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kalau mau jujur gak ada. Bukan Pak Luhut bercanda, kawan-kawan wartawan terlalu serius menanggapinya. Kena candaan Pak Luhut,” kata Surya Paloh saat ditemui di Kantor DPP Nasdem, Jakarta, Kamis, 11 Mei 2023.
Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya, menanggapi tawaran Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan yang mengusul nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai bacawapres Anies Baswedan.
Begini Profil Ahok
Basuki Tjahaja Purnama atau kerap disebut Ahok merupakan politikus dan pengusaha Indonesia asal Bangka Belitung. Pria yang kini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina sejak 2018 ini merupakan kelahiran 29 Juni 1966 di Manggar, Belitung Timur. Dia adalah putra pasangan Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsih.
Ayahnya memberi panggilan khusus, yaitu Banhok. Kata ‘ban’ artinya puluhan ribu, sedangkan kata ‘hok’ berarti belajar. Sesuai artinya, sang ayah berharap anak laki-lakinya itu tidak pernah berhenti belajar. Dalam perjalanan kehidupannya, sebutan Banhok kemudian beralih jadi Ahok.
Ahok menghabiskan masa kecilnya hingga tamat sekolah menengah atas di Belitung Timur. Kemudian dia melanjutkan pendidikan perguruan tinggi di Jakarta. Ahok menimba ilmu di Universitas Trisakti jurusan Teknik Geologi di Fakultas Teknik Mineral. Setelah lulus, dia kembali ke kampung halaman. Di sana dia mendirikan CV Panda yang bergerak di pertambangan timah pada 1989.
Ahok kemudian mencoba terjun ke dunia politik. Keputusannya itu dilatarbelakangi terhambatnya usahanya oleh birokrasi karena statusnya sebagai orang Tionghoa. Ahok memulainya di kelas legislatif. Dia berhasil terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur periode 2004-2009.
Pada Pilkada Belitung Timur 2005, Ahok diusung sebagai calon Bupati Belitung Timur didampingi oleh Khairul Effendi. Pasangan ini berhasil menang dengan perolehan suara 37,13 persen. Karier politiknya kian gemilang hingga maju sebagai calon Gubernur Kepulauan Bangka Belitung. Kala itu dia mendapat dukungan penuh dari mantan Presiden Abdurrahman Wahid. Sayangnya ia kalah dari pasangan Eko Maulana Ali–Syamsuddin Basari.
Nama Ahok kian dikenal secara nasional ketika mendampingi Joko Widodo atau Jokowi menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017. Saat Jokowi maju dalam Pilpres 2014, Ahok kemudian menggantikannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Pada Pilkada Gubernur DKI 2017, Ahok kembali berkontribusi bersama wakilnya, oleh Djarot Saiful Hidayat. Namun dia kalah dari pasangan Anies dan Sandiaga Salahuddin Uno.
Ahok sempat terkena kasus penistaan agama pada Mei 2017, sehingga menyebabkan ia mendekam dua tahun di penjara Brimob Kelapa Dua, Depok. Dalam masa-masa ini, Ahok menceraikan istrinya, Veronica Tan, karena adanya orang ketiga. Veronica diduga berselingkuh, sebagaimana diungkapkan anak sulung Ahok, Nicholas Sean.
“Saya tahu ada yang tidak beres. Saya ketemu orang yang mengganggu keluarga saya,” kata Sean dalam sebuah wawancara.
Setelah bebas dari penjara, staf pribadi BTP, Ima Mahdiah mengungkapkan Ahok menikahi Bripda Puput, yang sekarang telah dikaruniai dua buah hati. Kemudian Eks-Gubernur DKI Jakarta ini secara resmi ditunjuk sebagai Komisaris Utama Pertamina (Persero) oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada 2019. Salah satu kebijakan kontroversi Ahok saat menjabat adalah tidak menurunkan harga BBM meski harga minyak mentah di pasaran dunia sudah turun.
Pilihan Editor: Luhut Usul Ahok Jadi Cawapres Anies, NasDem Sebut Hanya Guyonan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.