Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan ada tiga tokoh pembuat keputusan mengenai figur yang akan maju untuk pencalonan presiden di Indonesia. Dia menyebutkan tiga tokoh itu adalah Megawati Soekarno Putri, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Jusuf Kalla.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ketiga orang ini memiliki kemampuan untuk mempengaruhi konstelasi capres 2019,” kata Qodari di Hotel Atlet Century, Jakarta pada Kamis, 15 Desember 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Qodari menuturkan alasan Megawati dapat menentukan calon presiden dikarenakan dia adalah Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Partai tersebut memiliki 109 kursi di parlemen atau setara dengan 19 persen suara parlemen yang dia miliki untuk dapat menentukan calon presiden yang dapat diusung partai itu.
PDIP hanya perlu menggandeng partai kecil untuk dapat memenuhi angka syarat pengajuan calon presden sebesar 20 persen. “Misalnya menggandeng Hanura, jadi bisa mengajukan pasangan sendiri,” kata Qodari.
Selain itu, Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dapat berperan dalam penentuan calon presiden 2019. Demokrat, kata Qodari, memiliki 61 kursi atau setara dengan 11 persen suara parlemen yang dimiliki. Demokrat butuh menggandeng dua partai menengah seperti PAN dan PKB agar dapat mencalonkan presiden. “Jadi juga itu satu pasang,” kata dia.
Adapun politikus senior Golkar Jusuf Kalla atau JK juga memiliki peran dalam menentukan calon presiden. Walaupun dia tidak memiliki jabatan lagi di Partai Golkar, tetapi dia merupakan tokoh yang disegani oleh politikus muda lainnya. Qodari menuturkan JK memiliki kekuatan untuk mengusung tokoh sebagai calon presiden.
Dalam survei yang dilakukan Indo Barometer, Qodari menuturkan nama Joko Widodo atau Jokowi dan Prabowo mendominasi angka survei nama-nama tokoh yang berpotensi untuk melenggang di pemilihan presiden 2019. Dia mengatakan hanya Jokowi dan Prabowo yang saling menyusul angka persentasenya. Jika dibandingkan tokoh lain yang persentase angkanya lebih kecil.
Indo Barometer mengadakan survei di 34 provinsi di Indonesia pada 23 hingga 30 Januari 2018. Sampel yang digunakan sebanyak 1.200 responden, dengan margin of error sebesar 2,83 persen pada titik kepercayaan 95 persen.