Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Integrasi merupakan suatu bentuk satu kesatuan atau persatuan. Istilah integrasi umumnya muncul dalam pembahasan yang berkaitan dengan konsep keberagaman, baik secara sosial maupun dalam hal kenegaraan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang bulat atau utuh. Lantas, apa itu integrasi?
Pengertian Integrasi
Melansir lmsspada.kemdikbud.go.id, kata integrasi berasal dari bahasa Latin, yaitu integrare, yang berarti memberi tempat kepada suatu unsur demi suatu keutuhan. Dengan demikian, integrasi, artinya membuat unsur-unsur tertentu menjadi satu kesatuan yang utuh dan bulat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengertian lain dari integrasi adalah keserasian satuan-satuan yang terdapat dalam suatu sistem, tetapi bukan penyeragaman dan tidak merugikan satu sama lain. Integrasi juga dapat diartikan sebagai usaha-usaha yang dilakukan untuk menyatukan unsur-unsur yang saling menguatkan agar menjadi suatu bentuk kesatuan yang utuh.
Kemudian, mengacu pada etheses.iainkediri.ac.id, integrasi secara garis besar mempunyai pengertian sebagai pembauran, memadukan, menggabungkan, dan menyatukan sesuatu berbeda menjadi satu kesatuan yang utuh. Integrasi juga diartikan sebagai pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan dalam suatu sistem.
Faktor Integrasi
Dalam integrasi antarkelompok masyarakat, terdapat empat faktor yang mempengaruhi, yaitu:
Komunikasi
Komunikasi akan membuka peluang-peluang kegiatan sosial yang merupakan proses saling mempengaruhi, sehingga salah jalan menuju integrasi dapat terwujud. Beberapa bentuk dari komunikasi, misalnya faktor imitasi, identifikasi, sugesti, dan simpati.
Solidaritas Kelompok
Solidaritas kelompok adalah faktor integrasi sosial yang intensif yang membentuk struktur dan norma-norma kelompok. Keterkaitan antarindividu tersebut diatur interaksi dan kegiatannya agar mampu merealisasikan tujuan bersama serta menimbulkan rasa saling memiliki.
Budaya dan Agama
Melalui nilai-nilai budaya dan ajaran agama, diharapkan dapat mempengaruhi perilaku manusia yang selanjutnya akan menentukan pula kehidupan di tengah masyarakat.
Adanya faktor budaya dan agama tersebut juga menimbulkan perasaan tidak suka terhadap kelompok lain, tetapi pikiran tersebut ditekan demi mencapai keselarasan.
Daya Tampung Sosial
Setiap kelompok masyarakat yang memiliki kebiasaan, keterampilan, kebutuhan, dan aspirasi yang tidak selalu sama. Namun, ketidaksamaan tersebut merupakan wujud dari proses integrasi sosial-budaya.
Jenis Integrasi
Berdasarkan modul elektronik Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) Pendidikan Kewarganegaraan Integrasi Nasional Universitas Sriwijaya (Unsri) karya Hudaidah melalui lmsspada.kemdikbud.go.id, terdapat tiga macam integrasi, meliputi:
1. Integrasi Kebudayaan
Integrasi dalam kebudayaan merupakan proses penyesuaian antara unsur kebudayaan yang berbeda, sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam masyarakat.
Integrasi kebudayaan mencakup perbedaan suku bangsa dan etnis dalam suatu negara yang saling mengejar kesempatan untuk meraih kesetaraan.
2. Integrasi Sosial
Integrasi dalam sosial dimaknai sebagai adanya proses saling mempengaruhi antara individu atau kelompok masyarakat melalui berbagai aktivitas sehari-hari. Proses integrasi yang dinamis melalui kegiatan sosial, ekonomi, dan budaya menentukan jalannya integrasi sosial.
3. Integrasi Nasional
Integrasi nasional adalah proses lanjut dari perasaan kesatuan bangsa. Kesatuan tersebut tercipta dari perjalanan sejarah yang dialami oleh kelompok etnik di mana memiliki penderitaan yang sama.
Perasaan menderita tersebut selanjutnya melahirkan kesadaran terhadap identitas bangsa, sehingga menciptakan keinginan untuk membentuk negara yang merdeka.
Contoh Masalah Integrasi
Berikut beberapa contoh masalah integrasi bangsa:
- Masyarakat Muslim Tobelo, Ambon, Maluku pada 26 Desember 1999.
- Gerakan Papua Merdeka (Free West Papua).
- Kerusuhan Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 17 Januari 2000.
- Konflik etnis Tionghoa dan Pribumi pada 1998.
- Konflik Aceh (1989-1998).
- Kerusuhan Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 30 November 1998.
Pilihan Editor: Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya