Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Makassar - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK dijadwalkan mengunjungi korban bencana di Kabupaten Gowa, Minggu, 27 Januari 2019. Kedatangan orang nomor dua di Indonesia ini untuk meninjau langsung Bendugan Bili-bili dan melihat jembatan yang roboh akibat banjir bandang di Kecamatan Manuju. Jembatan Tanah Karaeng yang roboh ini adalah akses penghubung Desa Tamalate Kecamatan Manuju dan Kecamatan Parangloe.
Baca: BPBD Sulawesi Selatan: 18 Orang Tewas Akibat Banjir dan Longsor
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Pak JK datang untuk meninjau banjir lalu rapat penanggulangan banjir di kantor Gubernur Sulsel,” kata Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Devo Khaddafi, Minggu pagi 27 Januari 2019. Setelah peninjauan banjir Jusuf Kalla diagendakan jumpa pers di Gedung Utama lantai I Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, pukul 13.45 WITA.Warga menggunakan rakit dari bambu saat banjir di Kecamatan Manggala, Makassar, Rabu, 23 Januari 2019. ANTARA/Abriawan Abhe
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Secara terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulawesi Selatan, Syamsibar mengatakan korban yang meninggal akibat banjir dan tanah longsor tercatat di posko induk Kabupaten Gowa sebanyak 45 orang pada Sabtu 26 Januari 2018, pukul 18.00 WITA.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jeneponto hingga Sabtu, pukul 20.00 WITA sebanyak 14 orang meninggal dan 10 orang hilang. “Sebanyak 11 kecamatan dan 113 desa/kelurahan yang terdampak banjir bandang di Jeneponto,” tutur dia.
Simak: Banjir Makassar Mulai Surut, Warga Bersih-bersih Rumah
Juru bicara Basarnas Makassar, Hamsidar menambahkan satu korban meninggal kembali ditemukan di Desa Lembang Loe Jeneponto. Korban tersebut kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Lanto Daeng Pasewang. “Tim penyisiran darat yang temukan korban,” kata Hamsidar.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, Teuku Iskandar mengungkapkan status waduk Bili-bili +99.43 vol sehingga dibawah normal. Tinggi permukaan air di waduk Bili-bili telah menurun di bandingkan beberapa hari lalu. “Tinggi bukaan pintu juga menjadi 1 meter dari sebelumnya yang mencapai 2 meter,” kata Teuku Iskandar.