Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar, TKN: Sebagai Guru Bangsa

Jokowi diusulkan menjadi pemimpin koalisi besar pemerintahan Prabowo-Gibran. Bagaimana tanggapan TKN?

17 Maret 2024 | 13.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) berfoto bersama sejumlah pengunjung Mal The Park Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin, 11 Maret 2024. Jokowi menikmati suasana libur panjang Nyepi dan jelang Ramadan 2024 bersama keluarganya di Kota Solo. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut memungkinkan untuk memimpin koalisi besar jika masuk Partai Golkar. Juru Bicara Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Viva Yoga Mauladi mengatakan pemimpin koalisi besar yang dimaksud adalah guru bangsa yang membantu pemerintahan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Jadi posisi Pak Jokowi akan kita tempatkan sebagai guru bangsa yang membantu pemerintah Indonesia dalam membantu persoalan-persoalan," kata Viva dalam keterangannya kepada Tempo pada Ahad, 17 Maret 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyebut, gagasan itu pertama kali muncul dari Partai Solidaritas Indonesia atau PSI. Dia mengatakan tidak mengetahui detail konsep atau gagasan yang dimaksud. Namun, dia memastikan, gagasan utamanya adalah memberikan kesempatan kepada Jokowi untuk membantu pemerintahan ke depan. 

Viva mengatakan, bantuan yang diberikan seperti menggunakan kekuatan jaringan yang Jokowi miliki untuk membantu menyelesaikan permasalahan climate change, membantu program ketahanan pangan swasembada pangan, energi dan air, dan beberapa hal penting lainnya. 

"Kalau di Indonesia dengan sistem presidensial itu, presiden sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan, sekaligus pembina politik. Karena itu, kita berharap bahwa proses itu (menjadi pembina politik) akan terus berjalan," ujar dia. 

Ketua Umum kelompok relawan Pro-Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi sebelumnya mengatakan skenario Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin koalisi besar memungkinkan jika masuk Partai Golkar. Pertimbangan politik itu dinilai masih terbuka bahkan setelah Prabowo Subianto dilantik jadi Presiden pada Oktober 2024.

Budi Arie menganggap Jokowi perlu memimpin koalisi besar sebagai dinamika yang berkembang. Dia mengingatkan sampai saat ini Jokowi masih menjadi presiden sampai tujuh bulan ke depan.

Usul Jokowi jadi pemimpin koalisi gabungan partai pendukung Calon Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka disuarakan sejumlah elit Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Ketua Dewan Pembina PSI Jeffrie Geovanie menyebut Jokowi ideal menjadi ketua 'Barisan Nasional' yang memimpin semua parpol koalisi pengusung Prabowo-Gibran dalam wawancara di kanal YouTube Podcast Zulfan Lindan Unpacking, yang diunggah 1 Maret lalu.

Prabowo-Gibran didukung oleh Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Demokrat, Partai Solidaritas Indonesia, Partai Bulan Bintang, dan Partai Gelora. Mayoritas partai pendukung Prabowo-Gibran berada di Pemerintahan Jokowi.

YOHANES MAHARSO | DANIEL A. FAJRI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus