Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Jokowi Dukung Langkah Prabowo Ajukan Proposal Perdamaian Rusia Ukraina

Menurut Jokowi, Prabowo menyampaikan usulan perdamaian antara Rusia Ukraina itu di forum seminar, bukan forum kenegaraan sehingga sah diajukan.

14 Juni 2023 | 11.00 WIB

Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kanan), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kedua kiri), dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) memberikan keterangan pers usai menghadiri acara Silaturahmi Ramadhan 1444 H DPP PAN di Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu, 2 April 2023. Acara tersebut turut dihadiri para ketua umum partai politik koalisi pendukung pemerintah seperti PAN, Partai Golkar, Partai Gerindra, PPP, dan PKB. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Perbesar
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (kanan), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kedua kiri), dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) memberikan keterangan pers usai menghadiri acara Silaturahmi Ramadhan 1444 H DPP PAN di Kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu, 2 April 2023. Acara tersebut turut dihadiri para ketua umum partai politik koalisi pendukung pemerintah seperti PAN, Partai Golkar, Partai Gerindra, PPP, dan PKB. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendukung langkah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengajukan proposal perdamaian antara Ukraina dan Rusia. Usulan proposal itu sebelumnya Prabowo sampaikan saat menghadiri KTT Pertahanan Dialog di Shangri-La Hotel, Singapura pada Sabtu, 3 Juni 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Menurut Jokowi, langkah Prabowo tersebut sama dengan sikap negara selama ini terhadap konflik Rusia-Ukraina. "Sejak awal jelas, sampai sekarang tidak berubah, bahwa Indonesia sangat menghormati kedaulatan dan teritorial, integritas, dari negara lain. Semua negara tetap dan tidak akan berubah, sehingga itu juga yang kami sampaikan pada saat bertemu dengan Presiden Zelenskyy dan juga Presiden Putin," ujar Jokowi di Gedung BPKP, Jakarta Timur, Rabu, 14 Juni 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Jokowi ingin perang Rusia Ukraina segera berakhir. Jokowi menyampaikan pernyataan itu ke Prabowo saat pertemuan empat mata di Istana Negara pekan lalu.

Menurut Jokowi, Prabowo menyampaikan usulan perdamaian antara Rusia Ukraina itu juga dilakukan di forum seminar, bukan forum kenegaraan atau perundingan. Sehingga, ia melihat proposal perdamaian tersebut sah-sah saja diajukan. "Dalam sebuah dialog, usulan-usulan boleh saja, usul kok. Tapi bukan dalam sebuah dalam perundingan antar-negara, bukan," kata Jokowi. 

Sebelumnya, dalam usulannya itu Prabowo mengajak “penghentian segera permusuhan”, gencatan senjata “pada posisi saat ini”, dan zona demiliterisasi yang akan dijamin oleh pengamat dan pasukan penjaga perdamaian PBB. Dia juga menyarankan sebuah “referendum di wilayah yang disengketakan” yang diselenggarakan oleh PBB.

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov yang menghadiri KTT dua hari tersebut dengan tegas menolak usulan tersebut. "Kedengarannya ini seperti rencana Rusia, bukan rencana Indonesia,” ujarnya. “Kami tidak membutuhkan mediator ini datang kepada kami (dengan) rencana aneh ini.”

Juru bicara luar negeri Ukraina Oleg Nikolenko juga menolak rencana itu dengan menyebutkan kembali bahwa posisi Ukraina mengultimatum Rusia harus menarik pasukan dari teritorial Ukraina. Nikolenko mengatakan Rusia telah melakukan tindakan agresi, menduduki teritorial Ukraina, dan setiap proposal gencatan senjata memberi kesempatan pasukan Rusia untuk menyatu kembali dan memperkuat diri.

"Tidak ada teritorial yang dipersengketakan antara Ukraina dan Federasi Rusia untuk mengadakan referendum di sana,” katanya. “Dalam wilayah yang diduduki, tentara Rusia melakukan kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida. Rusia kini berusaha dengan segala cara yang mungkin untuk mengganggu serangan balasan Ukraina.” Rusia membantah tuduhan Ukraina tentang kejahatan perang dan genosida. Indonesia, yang menyukai diplomasi nonblok, sebelumnya telah berupaya menengahi perdamaian.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus