Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mewanti-wanti agar masyarakat berhati-hati akan banyaknya berita bohong atau hoaks yang belakangan muncul. Hal itu disampaikan Jokowi saat berpidato di acara Harlah Partai Persatuan Pembangunan di E-convention, Ancol, Jakarta, pada Kamis, 28 Februari 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saat ini, hoaks tidak hanya disebarkan di media sosial. Melainkan sudah muncul dari pintu ke pintu. Hati-hati," ujar Jokowi saat menyampaikan sambutan di acara tersebut.
Jokowi mengatakan, sebagai bangsa yang besar dengan 714 suku, hoaks-hoaks yang tersebar tersebut sangat berpotensi memunculkan konflik antar suku dan agama di Indonesia.
"Inilah tugas besar kita merawat aset persatuan, persaudaraan, dan kerukunan. Oleh sebab itu, sangat berbahaya jika akibat urusan politik, aset kita rusak gara-gara hoaks, fitnah, dan berita bohong," ujar Jokowi.
Sebagai partai dakwah yang terus berjuang untuk kemaslahatan umat, Jokowi meyakini PPP menjadi bagian tak terpisahkan dari umat. "Untuk itu, saya mengajak untuk kita semua, sama-sama menjaga persatuan, persaudaraan, kerukunan, dan ukhuwah Islamiyyah," ujar dia.
Belakangan, Jokowi memang tengah didera hoaks. Ada yang menyebarkan berita bohong bahwa akan ada larangan azan dan pelegalan perkawinan sejenis, jika Jokowi kembali terpilih menjadi presiden.