Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Palu - Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengatakan perbaikan gardu listrik yang ada di Kota Palu, Sulawesi Tengah, memakan waktu yang tak sebentar. Sebab, kata dia, ada cukup banyak gardu listrik yang rusak akibat gempa Palu yang terjadi beberapa waktu lalu.
Baca: Jokowi Kembali Kunjungi Lokasi Bencana Gempa dan Tsunami Palu
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Misalnya ada tujuh gardu, ada lima gardu rusak, menangani gardu sebesar itu memerlukan waktu tidak sehari dua hari, seminggu dua minggu," ujar Jokowi saat meninjau evakuasi korban di Hotel Roa-roa, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu, 3 Oktober 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selama enam hari setelah gempa dan tsunami yang menimpa Palu, jaringan listrik di Palu masih lumpuh total. Dalam pantauan Tempo, pasokan listrik tersedia dari generator-genarator di beberapa titik di Palu.
Menurut Jokowi, perbaikan gardu listrik yang rusak akibat gempa ini membutuhkan waktu berbulan-bulan. Sehingga, kata dia, pemerintah akan menyediakan beberapa generator kecil untuk membantu kebutuhan listrik warga. "Saya kira 40 persen ini sudah masuk. Nantinya ini genset-genset akan mulai masuk lagi," katanya.
Baca: BNPB Jelaskan Nasib 114 WNA Korban Gempa Palu dan Donggala
Jokowi mengatakan saat ini pemerintah sudah mulai memulihkan kondisi listrik di Palu. Perbaikan, kata dia, mulai dilakukan di beberapa gardu listrik yang tersebar di Palu. "Tadi coba lihat di jalan-jalan mulai dibetulkan kabelnya, tiangnya, dibetulkan gardu-gardunya," ucapnya.
Sebelumnya, gempa berkekuatan 7,4 skala richter mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah, pada Jumat, 28 September 2018, pukul 17.02 WIB. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berada di 0.18 Lintang Selatan dan 119.85 Bujur Timur atau 27 kilometer timur laut Donggala.
Baca: Bantuan Gempa Palu Donggala Diprioritaskan Lewat Laut dan Udara
Hingga Selasa, 2 Oktober 2018, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sudah ada 1.234 korban meninggal. Selain itu, ratusan orang diperkirakan luka-luka akibat gempa dan tsunami ini. Terdapat banyak bangunan seperti rumah, kantor, dan fasilitas umum rusak.