Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengharapkan industri kesehatan dalam negeri makin diperkuat. Kepala negara memberi perhatian pada ketergantungan yang tinggi terhadap impor bahan baku farmasi dan alat kesehatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jokowi menyampaikan ini dalam Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) Tahun 2024 yang digelar di Indonesia Convention and Exhibition (ICE) BSD, Kabupaten Tangerang Provinsi Banten, Rabu, 24 April 2024. Jokowi mengatakan perlunya Indonesia memproduksi lebih banyak komponen medis secara lokal
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kemudian 90 persen bahan produksi farmasi itu masih impor. 90 persen masih impor. Kemudian 52 persen alkes kita juga masih dominasi impor,” ucap Presiden dalam pidato, dikutip dari keterangan tertulis Kamis 25 April 2024.
Jokowi menyoroti infrastruktur kesehatan di beberapa daerah juga belum memadai, termasuk fasilitas rumah sakit dan ketersediaan alat medis yang canggih. Selain itu, kekurangan dokter juga masih menjadi pekerjaan rumah berat di sektor kesehatan yang Presiden tekankan untuk terus dikejar.
Mantan Gubernur Jakarta ini menyebut rasio dokter di Indonesia masih 0,47 – ranking 147 dunia. Presiden meminta agar semua rencana pembangunan di bidang kesehatan harus terintegrasi dan sinergi, baik di tingkat pusat maupun daerah. Rencana induk di bidang kesehatan, yang dijanjikan akan selesai pada Agustus oleh Menteri Kesehatan.
Presiden mengharapkan proposal Menkes menjadi pedoman nasional yang akan mengarahkan Indonesia ke arah kemajuan yang signifikan di sektor kesehatan. Dalam sambutan yang sama, Jokowi mencatat Indonesia masih kehilangan sekitar Rp180 triliun per tahun karena banyak warganya memilih berobat ke luar negeri.
“Jangan sampai pusat ke utara daerah ke selatan. Semuanya harus inline, harus satu garis lurus mana yang akan dikerjakan,” kata dia.
Turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut yaitu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Pj. Gubernur Banten Al Muktabar.
DANIEL A. FAJRI
Pilihan Editor: Istana Pastikan Jokowi Tak Hadiri Penyematan Satyalencana kepada Gibran hingga Bobby