Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menepis isu akan berkampanye. Ia memastikan tidak akan turun gelanggang mempromosikan kandidat dalam pemilihan umum atau Pemilu 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Yang bilang siapa?" kata Jokowi saat ditanya apakah akan kampanye 10 Februari, dikutip dari video wawancara biro pers di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, 7 Februari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada 10 Februari 2024 diketahui merupakan kampanye akbar calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Gibran di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Jokowi kembali menyinggung pernyataannya di Halim Perdanakusuma pada Rabu, 24 Januari 2024, soal presiden memang diperbolehkan undang-undang untuk kampanye. "Tapi jika pertanyaannya apakah saya akan kampanye? saya jawab tidak. Saya tidak akan berkampanye."
Sebelumnya, Jokowi melontarkan pernyataan mengenai presiden boleh memihak dan berkampanye saat memberikan bantuan pesat secara simbolis ke TNI bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Belakangan, pada Jumat, 26 Januari 2024, di Istana Kepresidenan Bogor, Jokowi menjelaskan aturan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 pasal 281 dan 299 tentang Pemilu.
Karena pernyataannya itu, Jokowi banjir kritik dari berbagai kalangan lantaran dinilai dapat mengakibatkan abuse of power. Pakar hukum mengingatkan, Jokowi luput pada pasal pemilu membatasi dukungan dari seorang presiden dan pejabat-pejabat negara lainnya untuk mendukung atau membuat kebijakan-kebijakan yang menguntungkan salah satu pasangan calon, seperti pasal 282 undang-undang yang sama.
Sempat ada informasi bahwa Jokowi akan berkampanye pada 10 Februari 2024. Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Kaesang Pangarep yang merupakan Putra Jokowi sempat berharap Presiden dapat ikut kampanye dengan partainya.
Istana beberapa kali meyakinkan bahwa Jokowi tidak akan kampanye. Menteri Investasi Bahlil Lahadalia juga meragukan bahwa Jokowi akan kampanye.
"Feeling saya mungkin tidak kampanye," kata Bahlil, yang juga Politikus Golkar, di Istana Kepresidenan Jakarta, pada 2 Februari 2024.
Dalam sela kunjungan kerjanya ke Bandung dan Yogyakarta, Jokowi minum teh dan makan bareng dengan putra bungsunya Kaesang yang kini menjadi Ketua Umum PSI. Saat itu sejumlah kader PSI juga ikut. Tapi dia menolak itu disebut sebagai kampanye.
"Nggak tahu. Saya diundang, datang minum teh," kata Jokowi di Bandung Sabtu, 3 Februari 2024.