Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Kaleidoskop Politik 2024: Drama Politik Keluarga Jokowi terhadap PDI, Plus Nikmati Lagu Waktu Ku Kecil

Gibran jadi cawapres partai lain, Kaesang gabung PSI, hingga keluarga Jokowi dukung Prabowo-Gibran menjadi dosa-dosa Jokowi terhadap PDIP.

30 Desember 2024 | 16.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, Kaesang Pangarep, Bobby Nasution

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Drama perpolitikan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi dan keluarganya menjadi kaleidoskop ensiklopedia politik paling menarik sepanjang 2024. Merupakan salah satu politikus paling sukses di Tanah Air, bersama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Jokowi tak pernah kalah dalam lima palagan pemilu yang diikutinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Namun, menjelang berakhir masa kejayaannya, Jokowi justru memalingkan muka dari partai banteng. Dosa-dosa Jokowi terhadap partai yang membesarkan namanya itu amat banyak. Hingga di penghujung 2024, partainya Megawati Soekarnoputri itu akhirnya resmi memecat Jokowi dan keluarganya dari keanggotaan partai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berakar dari batalnya upaya menduetkan Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, Jokowi memanuver dinamika politik. Lewat Mahkamah Konstitusi (MK) yang dipentoli iparnya, Anwar Usman, aturan pencalonan presiden dan wakil presiden diubah demi putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, bisa ikut Pilpres 2024.

Pada akhirnya Gibran-lah yang disandingkan dengan Prabowo. Padahal, Wali Kota Solo itu adalah juga kader PDIP yang mestinya dukung Ganjar selaku jagoan partainya di Pilpres 2024. Balik gagang yang dilakukan Jokowi terhadap PDIP pun berlanjut. Termasuk pembelotan sang menantu, Bobby Nasution–juga kader PDIP–mendukung Prabowo-Gibran.

Tempo merangkum kaleidoskop drama politik Jokowi dan keluarganya dalam kurun penghujung 2023 hingga menjelang akhir 2024, yang menjadi dosa-dosa terhadap PDIP:

Gibran jadi cawapres

Gibran menjadi perbincangan politik terhangat kurun November-Oktober 2023. Dia didesuskan bakal maju sebagai calon wakil presiden di Pilpres 2024. Prabowo mengakhiri desus dengan mengumumkan Gibran sebagai bakal calon wakil presidennya pada Ahad malam, 22 Oktober 2023. Padahal, sebelumnya Gibran mustahil bisa maju karena terbentur batas usia.

Drama itu ada MK. Gibran melenggang setelah mahkamah yang dipimpin pamannya itu menggelar karpet merah untuknya. Ya, MK mengabulkan syarat capres-cawapres berusia paling rendah 40 tahun atau berpengalaman sebagai kepala daerah. Gibran, selaku Wali Kota Solo saat itu, masuk kriteria yang disebut terakhir.

“Mengadili, mengabulkan permohonan pemohon untuk sebagian,” kata Ketua MK saat itu, Anwar Usman pada pada Senin 16 Oktober 2023, saat membacakan amar putusan terhadap gugatan dengan nomor perkara 90/PUU-XXI/2023 yang dilayangkan seorang mahasiswa Universitas Surakarta, Almas Tsaqibbirru.

Kaesang Pangarep didapuk sebagai Ketua Umum PSI setelah dua hari jadi anggota

Drama politik Jokowi yang juga menarik perhatian adalah kala putra bungsunya, Kaesang Pangarep, didapuk sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) padahal baru dua hari menjadi anggota. Kaesang gabung PSI pada Sabtu, 23 September 2023 dan pada pada Senin, 25 September 2023 langsung jadi pucuk pimpinan partai.

Kehadiran Kaesang di dunia politik makin menambah anggapan publik upaya Jokowi membangun dinasti politik. Posisi Kaeasang sebagai Ketua Umum PSI dianggap sebagai salah satu kunci melanggengkan pengaruh Jokowi di pemerintahan setelah kelar menjabat. Saat itu, Jokowi memang ramai dituding tengah membangun politik dinasti.

Di sisi lain, masuknya Kaesang ke partai lain juga melanggar aturan PDIP. Khalayak tahu, PDIP punya aturan internal, keluarga kader tak boleh beda partai. Jokowi dinilai melanggar aturan itu setelah oetugas partai PDIP ini justru membiarkan putra bungsunya gabung PSI.

Keluarga Jokowi dukung Prabowo-Gibran

Masuknya Kaesang ke PSI dan membelotnya Gibran jadi cawapres partai lain di Pilpres 2024 masih belum cukup bagi Jokowi dan keluarganya mengkhianati PDIP. Setelah Gibran menjadi pendamping Prabowo, keluarga Jokowi kompak mendukung pasangan ini, termasuk Bobby Nasution, menantu Jokowi yang jadi Wali Kota Medan berkat diusung PDIP.

“Kita kalau relawan sudah suruh ke sana (Prabowo-Gibran) ya, mau enggak mau ke sana,” kata Bobby dalam keterangan tertulis yang diterima di Medan, Sumut, Ahad, 5 November 2023, dikutip Antara.

Pernyataan Bobby itu menyusul deklarasi PSI pimpinan Kaesang yang menyatakan dukungan kepada pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024. Deklarasi dukungan itu disampaikan Kaesang di Ballroom The Djakarta Theater, Jalan Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, 24 Oktober 2023. Kaesang mengatakan pasangan Prabowo-Gibran cocok dengan karakter partainya.

“Kami Partai Solidaritas Indonesia mendukung Bapak Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai capres cawapres 2024,” kata Kaesang.

Dikutip dari Koran Tempo terbitan Rabu, 25 Oktober 2023, pilihan yang dibuat PSI mendukung Prabowo-Gibran tidaklah mengejutkan. Sebab, publik sebelumnya memang telah menduga. Apalagi setelah partai itu mengangkat Kaesang sebagai ketua umum. Ahli hukum tata negara Bivitri Susanti menilai dukungan PSI terhadap pasangan itu bagian dari skenario yang sudah direncanakan.

“Ini memang semua sudah by design. Enggak ada di politik yang kebetulan,” kata salah satu pendiri Pusat Studi Hukum dan Kebijakan ini.

Menurutnya, skenario itu bisa dibaca berdasarkan rentetan peristiwa politik yang muncul menjelang Pemilu 2024. Salah satunya ketika PSI membatalkan dukungan kepada Ganjar, kemudian disusul dengan pengangkatan Kaesang sebagai Ketua Umum PSI. Padahal saat itu Kaesang masih gres sebagai kader. Baru dua hari sejak menerima kartu tanda anggota.

“Kemudian, dikabulkannya uji materi oleh Mahkamah Konstitusi yang membuka peluang Gibran mendaftar sebagai calon wakil presiden,” kata Bivitri.

Untuk menebak siapa tokoh di balik skenario itu pun, kata dia, tak sulit. PSI sejak awal mengklaim sebagai partai yang tunduk dan patuh pada arahan Presiden Jokowi. Jadi, ketika mereka mengalihkan dukungan dari Ganjar kepada Prabowo, patut diduga keputusan tersebut sudah mendapat persetujuan dari Jokowi.

PDIP pecat Jokowi dan keluarga

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP akhirnya resmi memecat Jokowi, Gibran dan Bobby dari keanggotaan partai dan diumumkan pada Senin, 16 Desember 2024 lalu. Sejak berbeda haluan politik dengan PDIP dalam Pilpres 2024 hingga Pilkada 2024, memang belum ada keputusan resmi terkait status ketiganya di partainya Megawati Soekarnoputri itu.

Dalam pertimbangannya untuk memecat Jokowi, PDIP menyatakan bahwa sikap, tindakan, dan perbuatan Jokowi selaku kader PDIP yang ditugaskan oleh partai sebagai presiden masa bakti 2014-2019 dan 2019-2024 telah melanggar AD/ART partai tahun 2019. Selain itu, Jokowi juga dinyatakan melanggar kode etik dan disiplin partai lantaran mendukung kandidat usungan partai lain.

Selain itu, Presiden ke-7 RI itu dinyatakan telah menyalahgunakan kekuasaannya untuk mengintervensi MK. Penyalahgunaan kekuasaan ini dinilai menjadi awal rusaknya sistem demokrasi, sistem hukum dan sistem moral-etika kehidupan berbangsa dan bernegara. Merupakan pelanggaran etik dan disiplin partai dikategorikan sebagai pelanggaran berat.

Jokowi reaction video emak-emak viral di tengah memanasnya hubungan dengan PDIP

Di tengah isu memanasnya hubungan dengan PDIP, Jokowi tampak santai. Terkini, Jokowi yang merupakan bekas Gubernur Jakarta sekaligus mantan Wali Kota Solo dua periode itu terpantau ikut tren di media sosial Instagram. Ia memberikan reaksi ulang atau reaction video emak-emak di Lampung yang bernyanyi di atas panggung. Video itu viral karena lirik lagu yang dinyanyikan terdengar jenaka.

Dalam video yang viral di media sosial itu, tampak sejumlah emak-emak berpakaian hijau menyanyi diiringi suara musik remix dari instrumen organ tunggal. “Waktu ku tol*l... Ku tak tau... apa yang nongol... Kusenggol-senggol... ku kira botol... Tak taunya pistol, tembak... tembak...” demikian lirik bertajuk Waktu Ku Kecil yang dinyanyikan emak-emak tersebut.

Dalam video reaction-nya, Kala emak-emak itu menyanyikan lirik ‘ku kira botol, tahunya pistol, tembak, tembak’, Jokowi terlihat membuat gestur tangan menyerupai pistol dan membuat gerakan seperti menembak. Jokowi berujar bahwa video emak-emak tersebut seru dan sangat lucu.

“Wah ini seru dan lucu banget,” kata Jokowi dalam keterangan video yang diunggahnya pada Jumat, 20 Desember 2024.

Imam Yunni, Annisa Febiola dan Han Revanda Putra berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus