Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Kasus Jilbab Paskibraka, Cak Imin Desak Kepala BPIP Yudian Wahyudi Mundur

Menurut Cak Imin, terdapat keterpaksaan melepas hijab oleh anggota Paskibraka, meski BPIP mengatakan bahwa hal tersebut adalah kesukarelaaan.

15 Agustus 2024 | 21.43 WIB

Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi saat ditemui usai Konferensi Pers Peringatan Hari Lahir Pancasila pada Kamis, 30 Mei 2024 di Kota Dumai, Riau. TEMPO/Adinda Jasmine
Perbesar
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi saat ditemui usai Konferensi Pers Peringatan Hari Lahir Pancasila pada Kamis, 30 Mei 2024 di Kota Dumai, Riau. TEMPO/Adinda Jasmine

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin meminta Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi untuk mundur. Permintaan tersebut dilayangkan Cak Imin merespons adanya 18 anggota Paskibraka putri yang melepas hijab saat pengukuhan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser, Kalimantan Timur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kepala BPIP harus turun dan diganti atas perilaku yang tidak benar dan mengganggu rasa keadilan," ujar Cak Imin di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Kamis, 15 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Tak tanggung-tanggung, Cak Imin mengatakan kader-kader PKB siap menjadi pengganti kepala BPIP. "Kalau perlu, PKB, kader-kadernya siap memimpin BPIP dengan sebaik-baiknya," ujar dia.

Cak Imin mengatakan, apa yang dilakukan BPIP soal pelepasan jilbab Paskibraka putri itu melanggar kebebasan berekspresi. “Saya kritik keras BPIP. BPIP harus menjadi kekuatan yang menegakkan konstitusi. Apa itu keadilan? Semua orang memiliki hak yang sama dalam berekspresi sesuai agama dan keyakinan,” kata Cak Imin.

Menurut dia, terdapat keterpaksaan melepas hijab oleh anggota Paskibraka, meski BPIP mengatakan bahwa hal tersebut adalah kesukarelaaan. "Ya anak-anak kita pasti sudah lama ingin jadi Paskibraka. Jadi untuk kerelaan, itu tentu kerelaan yang terpaksa," ujar Cak Imin.

Dia mengimbau BPIP untuk tegak lurus terhadap Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila, meski terdapat perbedaan dalam cara berpakaian, ataupun prinsip agama. Tak hanya itu, dia berharap tak ada pemaksaan tafsir atas Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan berbangsa, termasuk penggunaan hijab.

Merespons kasus pelepasan hijab tersebut, Kepala Hubungan Masyarakat BPIP Manhan Marbawi telah menyampaikan permintaan maaf. Ia juga memastikan 18 anggota Paskibraka putri yang melepas hijab, nanti akan tetap berhijab pada 17 Agustus mendatang.

"Kami memohon maaf atas kegaduhan yang terjadi. Mereka akan tetap pakai jilbab (nanti saat upacara)," kata Marbawi saat dihubungi Tempo melalui pesan singkat, Kamis, 15 Agustus 2024.

Reporter: Maulani Mulianingsih. Desty Luthfiana berkontribusi atas penulisan artikel ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus