Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berkelakar bahwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memiliki sikap yang cerewet. Sikap cerewet tersebut membuat Ahok akhirnya masuk dipenjara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal tersebut disampaikan Megawati saat menjadi pembicara utama atau keynote speaker dalam acara peluncuran buku “Pilpres 2024: Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis” karya Todung Mulya Lubis, Kamis 12 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kalau saya bilang sama Pak Ahok. Dulu kan dia tuh cerewet banget. 'Makanya lu jadi masuk penjara tahu', gue bilang gitu,” ujar Megawati di Jakarta, Kamis, 12 Desember 2024.
Megawati mengatakan, Ahok menjadi lebih bisa menahan diri dalam mengomentari berbagai hal ketika menjadi kader PDIP.
“Gara-gara itu. Jadi kalau ketemu saya. Sampai hari ini kan ngikut di partai. Kalau ketemu saya, selalu kalau dulu langsung saya suruh pakai selotip. Supaya jangan banyak ngomong. Gitu,” kata Megawati.
Namun, Megawati menyayangkan adanya tindakan sejumlah pihak yang ingin membuat Ahok dipenjara. Padahal, Ahok merupakan sosok yang berkualitas.
“Gila enggak ada orang bagus-bagus digituin? Gila dah. Supaya tahu deh, ini Republik kita tahu bukan republiknya seseorang, waktu Pak Ahok," kata Megawati.
Ahok sebelumnya sempat divonis 2 tahun penjara atas kasus penodaan agama. Ia ditahan di Tahanan Markas Korps Brimob Polri Kelapa Dua usai pembacaan vonis. Selama menjalani masa tahanan, Ahok mendapatkan remisi tiga kali, yakni sebanyak 15 hari pada Natal 2017, pemotongan masa tahanan selama 2 bulan pada Agustus 2018 dan remisi Natal 2018. Secara administratif, ia bebas pada 24 Januari 2019.
Pilihan Editor: Diundang Bahlil Hadiri HUT Golkar, Megawati Bingung dan Hanya Kirim Delegasi