Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Kemendikdasmen Kaji Pembelajaran Coding dan AI Jadi Mata Pelajaran Pilihan Tahun Ajaran 2025

Kemendikdasmen sebelummya berencana memperkenalkan kelas coding sebagai mata pelajaran pilihan di tingkat SD dan SMP pada tahun ajaran mendatang.

30 November 2024 | 09.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti usai bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa, 6 November 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, mengatakan berencana menjadikan pembelajaran coding dan kecerdasan buatan (AI) untuk siswa sekolah dasar sebagai mata pelajaran pilihan pada tahun ajaran 2025-2026. Hal itu disampaikan dalam diskusi kelompok terpumpun (FGD) yang diadakan Direktorat Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

FGD digelar guna membahas pengembangan pembelajaran coding dan kecerdasan buatan (AI) untuk siswa sekolah dasar. Kegiatan yang berlangsung mulai 29 November hingga 1 Desember 2024 tersebut mengundang para kepala sekolah, guru, serta komunitas pengajaran coding dan kecerdasan buatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami juga berencana untuk memperkenalkan pembelajaran Coding dan AI mulai dari sekolah dasar, dengan rencana menjadikannya sebagai mata pelajaran pilihan pada tahun ajaran 2025-2026,” ujar Mu'ti dalam keterangan resmi, Sabtu, 30 November 2024.

Dalam sambutannya, ia juga menyampaikan pentingnya pembelajaran coding dan AI sebagai bagian dari upaya mempersiapkan generasi muda yang kompetitif dan mampu bersaing di kancah global.

Menurut Abdul, dengan perkembangan pesat teknologi digital saat ini, keterampilan seperti coding dan AI akan sangat membantu anak-anak Indonesia untuk menghadapi tantangan zaman. Ia mengatakan meskipun ada beberapa pro dan kontra terhadap kebijakan ini, kebanyakan respons positif yang diterima berasal dari pihak-pihak yang memahami pentingnya keterampilan digital bagi anak-anak Indonesia.

“Meskipun ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa literasi dasar lebih penting, kami percaya bahwa penguasaan teknologi justru akan mendukung perkembangan literasi dan numerasi anak-anak kita,” kata Abdul.

Pada kesempatan yang sama, Wamendikdasmen Atip Latipulhayat menekankan pentingnya pemahaman tentang coding dan AI sebagai bagian dari literasi digital. Dalam penyampaiannya, ia memberikan refleksi terkait pengajaran teknologi di Indonesia dan membandingkan dengan negara-negara maju yang telah mengintegrasikan pendidikan teknologi seperti coding dan AI sejak lama.

“Coding dan AI bukanlah hal yang menakutkan, justru mereka akan membuka peluang besar bagi anak-anak untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi. Kami berharap, dengan pengenalan teknologi sejak dini, anak-anak kita akan siap untuk memasuki dunia digital yang semakin kompleks,” ujar Atip.

Oleh karena itu, kegiatan tersebut merupakan bagian dari inisiatif Kemendikdasmen untuk memperkenalkan teknologi dan pendidikan digital dalam kurikulum Indonesia, dengan tujuan mencetak generasi yang kreatif, inovatif, dan siap menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Pembelajaran coding dan AI diharapkan menjadi bagian integral dalam sistem pendidikan yang merata di seluruh Indonesia.

Kemendikdasmen sebelummya berencana memperkenalkan kelas coding sebagai mata pelajaran pilihan di tingkat SD dan SMP pada tahun ajaran mendatang. Hal ini disampaikan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti saat meninjau kelas coding di SMP Prima Cendekia Islami, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada Rabu, 20 November 2024.

“Tentu tidak mulai dari kelas 1, mungkin bisa dari kelas 4, kelas 5 atau kelas 6 tergantung dari kesiapan masing-masing sekolah dan juga kesiapan gurunya dan sarana-prasarananya. Ini sekali lagi masih bagian dari proses,” kata Abdul Mu’ti dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 21 November 2024

Abdul Mu’ti menuturkan, sebenarnya mata pelajaran coding bukanlah mata pelajaran yang baru. Sebab, banyak sekolah yang sudah menerapkannya dan salah satunya adalah SMP Prima Cendekia Islami, Kabupaten Bandung.

Mu'ti mengatakan saat ini sudah banyak sekolah yang mengajarkan coding sejak kelas 4, kelas 5 atau kelas 6 di SD. Menurut dia, Kemendikdasmen akan mencoba untuk mengeksplorasi terkait mata pelajaran coding apakah dapat menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri.

Eka Yudha Saputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus