Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Moch. Abdul Aziz merupakan jemaah haji asal Kabupaten Bojonegoro termuda se-Jawa Timur di kloter pertama. Saat ini, Aziz berusia 18 tahun dan masih duduk di kelas 2 Sekolah Menengah Kejuruan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aziz mengatakan dirinya menunaikan ibadah haji karena menggantikan ayahnya yang meninggal dua tahun lalu. Dia tak menyangka jika harus ditinggalkan sang ayah. "Setelah bermusyawarah dengan ibu dan dua kakak, disepakati saya yang harus menggantikan ayah sekaligus mendampingi ibu berhaji," ujar Aziz di Asrama Haji Embarkasi Surabaya pada Ahad 12 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk menjalankan ibadah haji, Aziz harus cuti dari sekolah. Untungnya, sekolahnya memberikan dukungan dan izin. Tak hanya sekolah, Aziz juga mendapatkan dukungan dari teman-temannya. Tak sedikit kawan-kawannya yang menitipkan doa.
Aziz dengan tekun belajar bimbingan haji dari berbagai sumber termasuk buku dan media sosial. Sekalipun dia tak bisa mengikuti manasik haji karena mesti sekolah, Aziz tak putus semangat untuk terus menambah pengetahuannya tentang ibadah haji.
Selain untuk sang ayah, Aziz mengaku akan berdoa agar kelak dapat menjadi orang sukses demi membahagiakan ibundanya. "Berdoa untuk ayah, juga untuk diri sendiri semoga bisa menjadi orang sukses untuk membahagiakan ibu," tuturnya.
Aziz dan ibunda yang tergabung dalam kloter 1 Embarkasi Surabaya terbang ke Tanah Suci pada Ahad, 12 Mei pukul 5.20 WIB. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas melepas keberangkatan 388 jemaah haji kelompok terbang (kloter) pertama Embarkasi Jakarta - Pondok Gede (JKG-01) di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), pada Ahad, 12 Mei 2024 dini hari.
Lima petugas ikut terbang bersama mereka. Pada tahun ini, Kementerian Agama masih mengusung tagline Haji Ramah Lansia. Ada sekitar 45.678 jemaah dengan usia 65 tahun ke atas atau sebesar 21,41 persen dari kuota jemaah 2024.