Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Musikus Indonesia, Adrian Yunan Faisal turut terlibat dalam konser online Stand By Me bersama 46 seniman dari 15 negara. Konser online yang diadakan True Colors Festival itu sejatinya ditampilkan dalam pembukaan Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pandemi Covid-19 membuat perhelatan Olimpiade ditunda. Begitu juga dengan pertujukan ini. True Colors Festival, sebuah lembaga non-profit asal Tokyo yang menginduk pada The Nippon Foundation, berusaha tetap menyemangati para seniman difabel dengan menggelar konser online pada Rabu, 3 Juni 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adrian Yunan mengatakan ini adalah kali kedua dia mewakili Indonesia bersama Festival True Colors. "Saya pertama kali diajak pada tahun 2018 dan tampil di Singapura," kata seniman difabel netra itu kepada Tempo, Jumat 5 Juni 2020.
Kehadiran Adrian Yunan kali ini bukan secara otomatis karena dia pernah terlibat dalam acara True Colors Festival sebelumnya. Music Director True Colors Festival, Sidney Tan menyeleksi ulang dan memantau setiap talenta seniman disabilitas di sejumlah negara.
Konser online 46 seniman difabel dari 15 negara pada Rabu, 3 Juni 2020. Mereka menyanyikan lagu Stand By Me. Foto: Youtube
True Colors Festival melibatkan seniman penyandang disabilitas yang profesional bekerja di bidang seni. Ada penyanyi, pemain berbagai alat musik, dan penari latar dengan beragam disabilitas unjuk kemampuan mereka. Dalam video konser online Stand By Me, ada tim penari tunarungu dan break dance pengguna kursi roda. Gerakan yang mereka lakukan begitu atraktif dan memukau.
Adrian Yunan mengatakan mendapat empat tahap tampilan. Dia muncul di beberapa scene, di antaranya pada lirik pertama lagu, dua scene di tengah lagu, dan satu di bagian reffrain. Untuk menyatukan suara dengan musikus lain, pemilik album Sintas, ini harus merekam suara sekitar 3 jam. Perekaman itu tidak dilakukan dengan sederhana, yakni lewat telepon selular.
"Kebetulan laptop saya rusak, untungnya ada ponsel. Tim produksi meminta rekaman itu dan mereka mengeditnya. Hasilnya bagus mungkin karena mereka punya teknologi editing yang bagus," ujar Adrian. Saat merekam, Adrian hanya dibantu istri dan seorang temannya. Dia juga diminta membuat sebuah video klip yang mengggambarkan mengenai cara bekerja dari rumah.
Konser online 46 seniman difabel dari 15 negara pada Rabu, 3 Juni 2020. Mereka menyanyikan lagu Stand By Me. Foto: Youtube
Adrian Yunan yang pernah malang-melintang bersama band Efek Rumah Kaca ini mempersiapkan dua jenis video. Pertama, dia bernyanyi dengan latar gambar Rintik Rindu, putrinya. Video kedua diambil di balkon lantai dua rumahnya dengan latar belakang kompleks perumahan yang sepi. "Ceritanya menunjukkan orang yang tidak keluar rumah karena pandemi Covid-19," katanya.
Satu hal yang menantang adalah proses latihan pelafalan lirik dalam bahasa Inggris. Demi mempersiapkan konser online ini, Adrian Yunan berlatih melafalkan bahasa Inggris selama beberapa hari. "Mungkin bagi sesama teman di Indonesia yang mendengar pelafalan bahasa Inggris saya bisa dimengerti, tapi kalau konser internasional begini, saya harus latihan dulu," ujarnya sambil terkekeh.