Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Masa Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB selama wabah corona ini tidak membuat musikus tunanetra, Adrian Yunan Faisal menjadi tidak produktif. Ayah satu anak ini tetap berkarya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Buktinya, dia didapuk sebagai seniman difabel yang mewakili Indonesia dalam konser online 'Stand By Me' bersama 46 seniman dari 15 negara yang digagas oleh True Colors Festival.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya benar benar di rumah, tidak melakukan promo apapun, semua kegiatan murni saya lakukan dari rumah," kata Adrian Yunan saat dihubungi Tempo, Jumat 5 Juni 2020. Mantan basist kelompok musik Efek Rumah Kaca itu tetap bekerja dengan ponselnya, ketika laptop yang biasa digunakannya membuat aransemen musik rusak.
Musikus Adrian Yunan dipastikan akan menjadi pengisi acara UNESCO/ Emir Jaber Al Ahmad Al Jaber Al Sabah Prize for Digital Empowerment of Persons with Disabilities. (Shindu Alpito)
Uniknya, kerusakan tersebut berbarengan dengan permintaan dari pengurus True Colors Festival, untuk mengikuti konser online yang digagas lembaga non-profit asal Tokyo yang menginduk pada The Nippon Foundation, itu. "Dengan bantuan seorang teman dan istri, saya berhasil membuat rekaman lagu dan membuat dua video pilihan," ujar Adrian.
Adrian Yunan mengatakan situasi pandemi Covid-19 ini sangat mempengaruhi cara dia bekerja dan bersosialisasi. Salah satu pengaruh yang dirasakan pemilik Album Sintas ini adalah lingkungan di sekitar rumahnya yang semakin sepi.
Suasana inilah yang kemudian mencetuskan ide bagi Adrian membuat video tentang bekerja dari rumah di masa wabah corona.
Konser online 46 seniman difabel dari 15 negara pada Rabu, 3 Juni 2020. Mereka menyanyikan lagu Stand By Me. Foto: Youtube