Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Kisah Jusuf Hamka Memilih Mundur dan Solider pada Airlangga Hartarto daripada Jadi Wakil Ridwan Kamil atau Dedi Mulyadi

Jusuf Hamka Pernah Disiapkan Golkar Jadi Wakil Ridwan Kamil atau Dedi Mulyadi

15 Agustus 2024 | 18.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pebisnis sekaligus politikus Mohammad Jusuf Hamka alias Babah Alun menyatakan mundur dari kepengurusan Partai Golkar. Keputusan Jusuf Hamka itu seiring mundurnya Airlangga Hartarto selaku ketua umum atau ketum partai berlambang beringin tersebut. Padahal, bos jalan tol itu digadang-gadang maju di Pilkada 2024 ini. “Saya mundur semua dari kegiatan Partai Golkar,” katanya di Jakarta, Ahad, 12 Agustus 2024.

Jusuf Hamka Sempat Digadang Bakal Maju Dalam Pilkada Jakarta atau Jawa Barat

Sebelumnya Jusuf Hamka telah mengonfirmasi terkait kabar bahwa dirinya akan ditugaskan untuk menjadi calon wakil gubernur atau cawagub. “Saya enggak maju di Jakarta sebagai cagub, tapi cawagubnya masih,” kata Hamka kepada Tempo melalui sambungan telepon pada Ahad pagi, 4 Agustus 2024.

Hamka mengatakan bahwa dirinya bisa saja diduetkan dengan Ridwan Kamil untuk maju di Pilkada Jakarta atau mendampingi Dedi Mulyadi pada Pilkada Jawa Barat. Dia memastikan bahwa intruksi yang kini dia peroleh hanya untuk maju sebagai calon wakil gubernur.

“Saya diminta untuk di Jawa Barat jadi wakil Dedi Mulyadi atau wakil Ridwan Kamil (di Jakarta),” kata Hamka.

Dia mengaku instruksi itu sudah disampaikan oleh Golkar secara lisan. Namun, ia tak bisa memastikan akan mendampingi Dedi Mulyadi yang akan ditetapkan menjadi calon gubernur (cagub) Jawa Barat yang diusung Golkar. Hal itu karena ada beberapa nama yang digadang-gadang mendampingi Dedi Mulyadi.

“Tiga-empat nama. Kita lihat saja siapa nanti yang masyarakat Jabar menghendaki, tentunya itu yang akan dipilih,” ujar Babah Alun.

Setelah Mundur Jusuf Hamka Sebut Tak Masalah Kehilangan Tiket Pilkada

Setelah Jusuf Hamka menyatakan mundur dari kepengurusan Partai Golkar sekaligus kontestasi Pilkada 2024. Hamka menyatakan bahwa dirinya tak mempermasalahkan jika harus kehilangan tiket Pilkada. Pengunduran diri itu, kata dia, merupakan bentuk solidaritas atas mundurnya Airlangga.

“Buat saya enggak sayang (kehilangan kesempatan). Begitu ada temen saya terpuruk, saya enggak perlu tiket (pilkada),” katanya.

Hamka mengatakan bahwa dirinya ingin menemani Airlangga Hartarto yang mundur secara tiba-tiba. Menurut dia, persahabatannya dengan Airlangga lebih penting daripada sekadar jabatan. Dia menyebut, ketika sahabat baiknya itu terluka dan sedih, dirinya juga akan merasakan hal yang sama.

Wakil Ketua Umum Golkar Tak Sebut Nama Jusuf Hamka Jadi Calon Dedi Mulyadi

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung, dalam kesempatan lain menyatakan bahwa ada beberapa pilihan calon wakil gubernur yang akan mendampingi Dedi Mulyadi yang berasal dari kader Golkar, namun dalam celetukannya tersebut Doli tak menyebut nama Jusuf Hamka.

Doli mengatakan, proses pemilihan calon wakil gubernur sedang berlangsung, dan beberapa nama kader sudah masuk dalam pertimbangan. Saat ditanya mengenai kemungkinan istri eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yaitu Atalia Praratya Kamil menjadi calon pendamping Dedi, Doli hanya menjawab Golkar memiliki banyak kader potensial.

"Iya, kan kader kita banyak. Ada Ibu Atalia, ada Pak Ade Ginanjar, ada Pak Dadang Naser, ada Pak Ace Hasan Syazily, ada Pak Iswara. Jadi kader Golkar alhamdulillah banyak," ujar dia. 

Doli memastikan, keputusan akhir siapa yang akan mendampingi Dedi akan melibatkan koordinasi dengan partai-partai lain dalam Koalisi Indonesia Maju. "Nanti tinggal kami berdiskusi dan nanti kita sampaikan ke Pak Dedi Mulyadi. Dan itu nanti pada akhirnya juga memutuskan secara bersama dengan partai politik Koalisi Indonesia Maju atau yang menambah dukungan terhadap pasangan itu," kata Doli.

Dalam sebuah kesempatan Jusuf Hamka juga menyebutkan bahwa ia akan rehat dari dunia politik. Hal tersebut mempertimbangkan beberapa alasan, terutama saran dari anggota keluarganya.

"Saya tidak akan mengikuti politik lagi. Saran keluarga saya, saya mengundurkan diri dari politik," kata Hamka di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar pada Senin, 12 Agustus 2024.

Jusuf Hamka mengungkap bahwa dirinya lebih memilih menjadi warga biasa ketimbang harus tetap bergelut di dunia politik. Keputusan itu dia ambil sebagai bentuk dukungan kepada Airlangga Hartarto yang mundur lebih dahulu pada Sabtu lalu. 

TIARA JUWITA | HENDRIK KHOIRUL MUFID | SAVERO WIENANTO|EKA YUDHA SAPUTRA | ISYAH AMIRA WAKANG | DANIEL A FAJRI | BAGUS PRIBADI | MYESHA FATINA RACHMAN | EKO ARI WIBOWO | YOHANES MAHARSO JOHARSOYO | ANDRY TRIYANTO TJITRA

Pilihan Editor: Jusuf Hamka: Mungkin Saya Lebih Pantas Dagang Nasi Kuning daripada Ikut Partai Kuning Lagi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus