Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Kontingen Garuda TNI di Kongo Bikin 112 Milisi Menyerahkan Diri

Kontingen Garuda TNI di Kongo menyita 2 senjata AK-47, 2 buah magazen, 17 busur panah, 24 anak panah, 3 kapak, dan berbagai senjata tajam lainnya.

21 Juni 2020 | 08.38 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan inspeksi barisan saat upacara pelepasan Kontingen Garuda TNI di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jumat 31 Agustus 2018. Sebanyak 850 personel Satuan Tugas RDB Kontingen Garuda XXXIX-A Kongo dan 120 personel Satuan Tugas MTF Kontingen Garuda XXVIII-K Lebanon akan bertugas sebagai pasukan perdamaian PBB di Republik Kongo dan Lebanon. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Tugas TNI Kontingen Garuda XXXIX-B Rapid Deployable Battalion (RDB) berhasil membuat ratusan milisi Perci Aigle pimpinan Daniel Kikudji Lean bertekuk lutut. Sebanyak 112 milisi menyerahkan diri.

Satgas TNI RDB tersebut bertugas dalam Misi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Stabilisasi di Republik Demokratik Kongo (MONUSCO).

Petugas juga menyita 2 pucuk senjata jenis AK-47, 2 buah magazen, 17 busur panah, 24 anak panah, 3 kapak, dan berbagai senjata tajam lainnya.

"Senjata-senjata sitaan telah diserahkan kepada staf DDR/RR untuk diproses sesuai dengan ketentuan PBB," kata Komandan Satgas RDB MONUSCO Kolonel Infanteri Daniel Lumbanraja dalam keterangan tertulis dikutip dari laman resmi TNI hari ini, Ahad, 21 Juni 2020.

Menurut Daniel peristiwa tersebut berlangsung ketika berpatroli di Desa Milunda Ilunga, Provinsi Tanganyika, Republik Demokratik Kongo, pada Kamis, 18 Juni 2020.

Dia menjelaskan bahwa 112 eks kombatan Perci Aigle menyerahkan diri karena seringnya intensitas patroli dan kegiatan Civil and Military Coordination (Cimic).

Berbagai kegiatan Cimic yang digelar di antaranya pelayanan kesehatan gratis, psikologi lapangan, perpustakaan mini, dan sosialisasi penanganan dan pencegahan Covid-19 kepada masyarakat Kongo.

Selama patroli, Daniel meneruskan, pasukan melakukan komunikasi dan pendekatan secara intensif kepada milisi Perci Aigle, kepala desa, dan masyarakat setempat. Dialog dengan para eks milisi juga dihadiri perwakilan Angkatan Bersenjata Republik Kongo (FARDC) serta staf Disarmament Demobilization Repatriation Reintegration and Resettelement (DDR/RR).

"Akhirnya eks mlisi sepakat untuk menyerahkan diri," ujar Daniel.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ahmad Faiz

Ahmad Faiz

Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Pernah ditempatkan di desk bisnis, politik, internasional, megapolitan, sekarang di hukum dan kriminalitas. Bagian The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea 2023

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus