Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

KPU Lanjutkan Rekapitulasi Kecamatan Tapos Depok Usai Dugaan Intimidasi Petugas PPK

KPU sebut rapat pleno rekapitulasi perolehan suara di PPK Tapos, Kota Depok, kembali dilanjutkan hari ini, Kamis, 7 Maret 2024.

7 Maret 2024 | 14.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Staf KPU Jawa Barat mengikuti rapat pleno rekapitulasi hasil Pemilu 2024 melalui layar di Kantor KPU Jawa Barat, Rabu, 6 Maret 2024. KPU Provinsi Jawa Barat memulai rekapitulasi untuk 27 kabupaten/kota dengan daftar pemilih tetap mencapai 35 juta orang yang ditargetkan selesai pada 10 Maret mendatang. TEMPO/Prima Mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Idham Kholik mengatakan rapat pleno rekapitulasi perolehan suara di Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Tapos, Kota Depok, kembali dilanjutkan hari ini, Kamis, 7 Maret 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebelumnya rekapitulasi penghitungan suara di Kecamatan Tapos sempat terhenti karena dugaan intimidasi dari kubu dua caleg DPRD salah satu partai terhadap petugas PPK.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Hari ini rapat pleno terbuka rekapitulasi perolehan suara pemilu serentak 2024 di PPK Kecamatan Tapos Kota Depok, Jawa Barat masih dilanjutkan. Kemungkinan rekapitulasi tersebut pada hari ini akan selesai,” kata Idham Kholik lewat keterangan tertulisnya, Kamis, 7 Maret 2024.

Dugaan intimidasi ini diketahui setelah surat PPK Tapos kepada KPU Kota Depok menyebutkan ada intimidasi terhadap mereka. Melalui surat itu, PPK Tapos juga menyerahkan rapat pleno rekapitulasi ke KPU Kota Depok.

Idham mengungkapkan dugaan intimidasi bermula pada 3 Maret 2024 ketika PPK Tapos sedang istirahat rekapitulasi. Pada saat makan siang, jumlah suara salah satu caleg di tingkat DPRD Kota dari Partai Golkar naik drastis pada aplikasi Sirekap. Seluruh saksi selain saksi Partai Golkar lantas menginginkan penghitungan ulang karena jumlah suara tidak sesuai.

Keesokan harinya, massa dari kedua kubu caleg Partai Golkar mendatangi ke tempat rekapitulasi PPK Tapos dan diduga menginitimidasi petugas PPK. Massa berasal dari dua caleg DPRD Partai Golkar di daerah pemilihan yang sama, yakni dapil V Kota Depok.

Pada 5 Maret 2024, PPK Tapos akhirnya membuat surat yang kemudian viral. Dalam surat tersebut, PPK Tapos menyatakan sikap ketidaksanggupan dalam melaksanakan rapat pleno rekapitulasi perolehan suara tingkat kecamatan karena kondisi wilayah yang sudah tidak kondusif dengan adanya intimidasi kepada anggota PPK dan kepada keluarga PPK.

"Dengan ini kami menyerahkan sepenuhnya kepada KPU Kota Depok untuk melaksanakan rekapitulasi dilaksanakan langsung di tingkat kota," bunyi surat tersebut.

Surat itu ditandatangi Ketua dan empat anggota PPK Tapos, yakni Jaelani, Riswan Setiawan, Mahfudz, Syahrudin, dan Jakaria.

“Namun surat itu belum dikirimkan ke KPU Kota Depok. Pada akhirnya, surat tersebut sudah tersebar luas lewat media sosial atau messenger,” kata Idham. 

Ketua dan Anggota KPU Kota Depok Divisi Teknis datang ke lokasi rekapitulasi pada 6 Maret. PPK Tapos pun memberikan klarifikasi bahwa surat tersebut tidak jadi dikirimkan dan rekapitulasi tetep dilanjutkan oleh PPK

“Relapitulasi tetap dilanjutkan dan situasi pelaksanaan rekapitulasi masih kondusif,” kata Idham. 

Eka Yudha Saputra

Eka Yudha Saputra

Alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Bergabung dengan Tempo sejak 2018. Anggota Aliansi Jurnalis Independen ini meliput isu hukum, politik nasional, dan internasional

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus