Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kubu calon presiden inkumben Joko Widodo atau Jokowi menilai perubahan visi dan misi Prabowo-Sandi sangat signifikan. Bukan sekedar revisi atau semata polesan gincu untuk eye catching seperti apa yang disampaikan juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi.
Baca: Kubu Prabowo - Sandiaga Tambahkan Kata HAM dalam Revisi Visi Misi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Menurut kami, yang mereka lakukan adalah merombak total visi misi lama dengan cara menjiplak," ujar juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Ace Hasan Shadzily lewat keterangannya pada Jumat, 11 Januari 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Membelejeti kata demi kata yang tertulis dalam visi misi Prabowo-Sandi yang baru, kata Ace, hanya 19 dari 238 program aksi atau sekitar 7,98 persen yang persis sama dengan visi misi lama. "Sebaliknya, yang paling penting untuk diketahui publik, 116 dari 238 agenda aksi atau sekitar 48,74 persen adalah agenda aksi yang baru sama sekali," ujar dia.
Ace mengklaim, banyak agenda aksi baru yang menjiplak visi misi paslon 01 dan menawarkan agenda aksi yang sudah dijalankan Jokowi. "Misalnya, 'Mengubah Paradigma Sehat menjadi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat'. Program ini sudah dijalankan Pak Jokowi dalam empat tahun terakhir dan termuat dalam visi misi palson 01," ujar dia.
Baca: Kubu Prabowo Perbarui Visi Misi: Selipkan Isu HAM - Lebih Ringkas
Ace juga menyebut pihaknya banyak menemukan agenda aksi yang dihapus dalam visi misi baru. "Agenda aksi yang dihapus, misalnya soal outsourching, mencegah defisit BPJS, menghapus memastikan ketersedian obat di fasilitas pelayanan kesehatan, baik di Rumah Sakit maupun di Puskesmas dan banyak lagi yang lain. Ini artinya paslon 02 menarik janji-janjinya yang bombastis. Karena mereka juga tidak siap dengan gagasan yang ditawarkan," ujar dia.
Bahkan dalam dokumen baru, lanjut Ace, kubu Prabowo menghapus rumusan Trisakti dengan menghilangkan kalimat "berdaulat di bidang politik, berdiri di atas kaki sendiri di bidang ekonomi, dan berkepribadian nasional yang kuat di bidang budaya". "Ini cukup fundamental. Apakah visi yang menjadi mimpi besar saja bisa diubah-ubah begitu saja?," ujar dia.
Kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengubah visi dan misi yang sebelumnya telah diserahkan kepada Komisi Pemilihan Umum. Juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Siane Indriani mengatakan perubahan itu merupakan penyempurnaan dari visi dan misi yang sudah ada. "Ada aktualisasi berdasarkan masukan-masukan dan aspirasi masyarakat dari seluruh pelosok tanah air," kata Siane kepada Tempo, Kamis malam, 10 Januari 2019.